Kalau ada
yang nanya patah hati itu sakit atau endak, akan saya jawab dengan lantang,
iyalah sakit, namanya juga ada yang patah, pasti sakit lah!!!
*eh?
Tapi emang
si sakit, jadi ga heran juga ada yang sampe bunuh diri gara2 sakit ati.
Bohong kalo
ada yg bilang dia ga sakit waktu dia abis "putus", menurut saya si.
Ya meski
cuma sedetik, pasti dia juga bakal ngerasain sakit kok
Yang mesti
diinget itu, Allah ngasi sesuatu itu pasti sepaket, saat ngasi sakit, pasti
juga akan ngasi obatnya, saat ngasi kita tangis, pasti juga akan ngasi alasan
kita tersenyum. Tapi seringnya kita hanya merasakan satu saja, bukan sepaket,
padahal kalo dicari, itu sepaket lo.
Termasuk
saat sakit ati, apapun penyebab sakit ati itu, mungkin kita akan merasakan sakit,
perih, ato semacamnya, tapi saat kita mencoba cari paketannya, kita akan tahu
kenapa kita harus merasakan itu semua, dan bagaimana mengatasi rasa itu.
Sakit ati,
biasanya karena kenyataan yang terjadi berbeda dengan apa yang hati kita
harapkan. Ketidaksesuaian inilah, menurut saya, yang menjadi dasar dari sakit
ati.
Siapa si
yang ga pengen kenyataan sesuai dengan harapan hatinya?
Ga ada
Tapi kalo
memang akhirnya kenyataan itu ndak sesuai dengan harapan hati gimana?
Nangis? guling2
di rampal? Mengumpat? Marah?
Atau apapun
yang ingin dilakukan sebagai ekspresi kecewa karena ketidaksesuaian itu
Menurut
saya, semua boleh dilakukan
Tapiiiii
Jangan
lama2!:)
Kita tak
punya pilihan selain menerima kenyataan yang tidak sesuai harapan itu, tapi
kita punya banyak pilihan untuk mengatasinya, dan pilihan terbaik menurut saya
adalah segera mencari obat dari rasa kecewa itu setelah kita mengekspresikan
rasa kecewa itu sendiri.
Kalo sakit
atinya sama keadaan,
Mulailah
untuk berdamai dengan keadaan
Misalnya
ketika tiba2 ujan, padahal kita sedang punya jadwal keluar yang padet.
Berdamailah
dengan hujan, kita bisa mencari jas ujan untuk melindungi diri kita dari basah.
Kita juga bisa kan membawa baju ganti yang dimasukkan kresek dan tas yang
dimasukkan kresek juga? Jadinya meski nanti akhirnya kita basah saat sampai
tujuan, kita masih bisa ganti baju!:)
Bukannya
itu lebih bermanfaat daripada kita hanya ngeliatin ujan dari jendela kamar
sambil apdet status, hujan membuyarkan semua plan hari ini
Tapi ni ya,
mungkin salah satu sifat dasar manusia, akan lebih banyak manusia yang mungkin
memilih untuk diem di kamar dan kecewa karena ujan itu sendiri.
Termasuk
saya, saya pernah, punya janji dengan seseorang, tp karena sedang ujan saya
membatalkan janji itu, untungnya teman saya itu bilang tak apa2 saya
membatalkan janji. Ya entah si beneran tak apa2 atau ada apa2, tapi memang saya
sedang malas saat itu, jadi dengan alasan ujan, saya membatalkan janji itu.
*maaf ya
on*
Kalau sakit
atinya sama manusia,
Paling
sulit si untuk nerimanya
Intinya,
tiap manusia pasti punya alasan terhadap apa yang dia lakukan
Tiap
manusia pasti punya pemikiran sendiri, yang mungkin terkesan cari aman sendiri
bagi dirinya, dalam setiap sikapnya
Dan tiap
manusia, pasti punya sisi egois dan idealis sendiri2
Kadang yang
manusia pikir itu adalah "terbaik" untuknya dan sekitarnya, belum
tentu bisa dianggap yang "terbaik" oleh sekitarnya. Inilah penyebab
rentan sakit ati.
Tapi
jikalau memang kenyataannya harus sakit ati, gimana?
Cobalah
berdamai dengan hati kita sendiri, karena kadang sakit ati itu dasarnya adalah
hati kita sendiri.
Berdamailah
dengan hati dan katakan padanya jikalau oranglain sebenernya tidak ingin
menyakitimu, mereka sama sepertimu, mencari "aman" untuk diri mereka
sendiri. Kalau definisi "aman" kalian berbeda, buat saja sama, agar
hati tak merasa sakit.
Susah
memang mengalah, tapi jikalau kita tak mau mengalah dan berdamai dengan hati
kita sendiri, maka sakit ati itu juga ga bakal ilang.
Misalnya
saat kita naek angkutan umum dan sopirnya ngetem alias berenti lama untuk
menunggu penumpang, bohong kalo kita ga pengen angkutan umum ini segera
berangkat. Sedkit aja pasti kita merasa sakit ati sama supir angkutan umum ini,
apalagi saat kita buru2, pastinya akan semakin gede sakit atinya.
Cobalah
berdamai dengan hatimu, yakinkan hati kalau memang pak supir punya alasan
kenapa dia harus ngetem, namanya juga angkutan umum, ya ga mungkin dong kita
bisa maksain keinginan kita, kalopun kitanya buru2, ya seharusnya kita tak
memilih angkutan umum sebagai sarana transportasi.
Mau nangis
guling2, mau marah2 kayak gimana juga, pak supir masi tetep akan ngetem kan?
Malah bisa2 kita yang disuruh turun gara2 kita protes.
Hati memang
penting untuk "merasakan" sesuatu, tapi terkadang, hati tak perlu
dibawa ketika kita menghadapi sesuatu.
Kapan itu?
Saat kita
ada dalam lingkungan yang memang sudah tampak banyak ketidaksesuaian dengan harapan
kita. Saat itu, taruh hatinya di lemari, lakukan semua dengan semua anggota
badan kecuali hati, dan saat sudah keluar dari lingkungan itu, pasang lagi
hatinya.
Bukan
mengajari untuk tak memakai hati dalam melakukan sesuatu, tapi mengajari untuk
melindungi hati dari sakit hati yang pasti akan terjadi.
Kita kadang
tak bisa memilih di lingkungan mana kita hidup, saat lingkungan itu terlalu tak
sesuai dengan harapan kita, lebih baik jangan gunakan hatimu saat kamu ada
disana!:)
Yang
penting, kita sudah melakukan kewajiban kita dengan baik tanpa melukai orang
lain, dan segala macam selentingan yang bisa membuat hati kita sakit, akan
lebih baik dibiarkan lewat tanpa perlu dimasukkan hati.
Berat?
Pasti lah
Tapi semua
tergantung niat kok, menurut saya, kalo kita memang niat untuk tak menyakiti
hati kita sendiri, pasti kita akan bisa berenti menangis dan melakukan hal2
yang tak menyakiti hati.
Tulisan
sepanjang ini apa ya intinya?:p
Intinya
adalah sakit hati itu pasti sakit, perih dan sejenisnya
Kita boleh
mengekspresikan sakit hati itu dengan apapun, tapi segeralah bangkit dan
berhenti menyakiti hati kita sendiri.
Karena tiap
sakit pasti ada obatnya.
Kita juga
boleh merasakan tiap perih saat hati kita tersakiti, tapi jangan biarkan perih
itu selalu datang, segeralah mencari obatnya.
Kita boleh
menangis, atau mungkin menyalahkan semua orang, tapi setelah itu, berdamailah
pada hatimu, mungkin semua itu juga karena kesalahanmu, jadi setelah menangis, segeralah
berenti dan carilah alasan untuk tersenyum dan mengobati sakit hati itu. Saat
kamu mencari dan menyadarinya, kamu pasti akan menemukan kalau ada banyak hal
yang bisa membuatmu tersenyum dan mengobati sakit hatimu. Paling tidak,
akhirnya kamu mengerti kenapa orang yang membuatmu sakit hati melakukan itu,
yap, dia mencari "aman" untuk dirinya, sama sepertimu.
Berdamailah
dengan hatimu sendiri, saat keadaan atau oranglain menyakitinya, kamu jangan
ikut menyakiti hatimu dengan tak mencarikan obat sakit hatimu. Karena tiap
sakit pasti akan ada obatnya!:)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar