Senin, 03 Desember 2012

Sakit Ati

Kalau ada yang nanya patah hati itu sakit atau endak, akan saya jawab dengan lantang, iyalah sakit, namanya juga ada yang patah, pasti sakit lah!!!
*eh?

Tapi emang si sakit, jadi ga heran juga ada yang sampe bunuh diri gara2 sakit ati.
Bohong kalo ada yg bilang dia ga sakit waktu dia abis "putus", menurut saya si.
Ya meski cuma sedetik, pasti dia juga bakal ngerasain sakit kok
Yang mesti diinget itu, Allah ngasi sesuatu itu pasti sepaket, saat ngasi sakit, pasti juga akan ngasi obatnya, saat ngasi kita tangis, pasti juga akan ngasi alasan kita tersenyum. Tapi seringnya kita hanya merasakan satu saja, bukan sepaket, padahal kalo dicari, itu sepaket lo.
Termasuk saat sakit ati, apapun penyebab sakit ati itu, mungkin kita akan merasakan sakit, perih, ato semacamnya, tapi saat kita mencoba cari paketannya, kita akan tahu kenapa kita harus merasakan itu semua, dan bagaimana mengatasi rasa itu.
Sakit ati, biasanya karena kenyataan yang terjadi berbeda dengan apa yang hati kita harapkan. Ketidaksesuaian inilah, menurut saya, yang menjadi dasar dari sakit ati.
Siapa si yang ga pengen kenyataan sesuai dengan harapan hatinya?
Ga ada
Tapi kalo memang akhirnya kenyataan itu ndak sesuai dengan harapan hati gimana?
Nangis? guling2 di rampal? Mengumpat? Marah?
Atau apapun yang ingin dilakukan sebagai ekspresi kecewa karena ketidaksesuaian itu
Menurut saya, semua boleh dilakukan
Tapiiiii
Jangan lama2!:)
Kita tak punya pilihan selain menerima kenyataan yang tidak sesuai harapan itu, tapi kita punya banyak pilihan untuk mengatasinya, dan pilihan terbaik menurut saya adalah segera mencari obat dari rasa kecewa itu setelah kita mengekspresikan rasa kecewa itu sendiri.

Kalo sakit atinya sama keadaan,
Mulailah untuk berdamai dengan keadaan
Misalnya ketika tiba2 ujan, padahal kita sedang punya jadwal keluar yang padet.
Berdamailah dengan hujan, kita bisa mencari jas ujan untuk melindungi diri kita dari basah. Kita juga bisa kan membawa baju ganti yang dimasukkan kresek dan tas yang dimasukkan kresek juga? Jadinya meski nanti akhirnya kita basah saat sampai tujuan, kita masih bisa ganti baju!:)
Bukannya itu lebih bermanfaat daripada kita hanya ngeliatin ujan dari jendela kamar sambil apdet status, hujan membuyarkan semua plan hari ini
Tapi ni ya, mungkin salah satu sifat dasar manusia, akan lebih banyak manusia yang mungkin memilih untuk diem di kamar dan kecewa karena ujan itu sendiri.
Termasuk saya, saya pernah, punya janji dengan seseorang, tp karena sedang ujan saya membatalkan janji itu, untungnya teman saya itu bilang tak apa2 saya membatalkan janji. Ya entah si beneran tak apa2 atau ada apa2, tapi memang saya sedang malas saat itu, jadi dengan alasan ujan, saya membatalkan janji itu.
*maaf ya on*

Kalau sakit atinya sama manusia,
Paling sulit si untuk nerimanya
Intinya, tiap manusia pasti punya alasan terhadap apa yang dia lakukan
Tiap manusia pasti punya pemikiran sendiri, yang mungkin terkesan cari aman sendiri bagi dirinya, dalam setiap sikapnya
Dan tiap manusia, pasti punya sisi egois dan idealis sendiri2
Kadang yang manusia pikir itu adalah "terbaik" untuknya dan sekitarnya, belum tentu bisa dianggap yang "terbaik" oleh sekitarnya. Inilah penyebab rentan sakit ati.
Tapi jikalau memang kenyataannya harus sakit ati, gimana?
Cobalah berdamai dengan hati kita sendiri, karena kadang sakit ati itu dasarnya adalah hati kita sendiri.
Berdamailah dengan hati dan katakan padanya jikalau oranglain sebenernya tidak ingin menyakitimu, mereka sama sepertimu, mencari "aman" untuk diri mereka sendiri. Kalau definisi "aman" kalian berbeda, buat saja sama, agar hati tak merasa sakit.
Susah memang mengalah, tapi jikalau kita tak mau mengalah dan berdamai dengan hati kita sendiri, maka sakit ati itu juga ga bakal ilang.
Misalnya saat kita naek angkutan umum dan sopirnya ngetem alias berenti lama untuk menunggu penumpang, bohong kalo kita ga pengen angkutan umum ini segera berangkat. Sedkit aja pasti kita merasa sakit ati sama supir angkutan umum ini, apalagi saat kita buru2, pastinya akan semakin gede sakit atinya.
Cobalah berdamai dengan hatimu, yakinkan hati kalau memang pak supir punya alasan kenapa dia harus ngetem, namanya juga angkutan umum, ya ga mungkin dong kita bisa maksain keinginan kita, kalopun kitanya buru2, ya seharusnya kita tak memilih angkutan umum sebagai sarana transportasi.
Mau nangis guling2, mau marah2 kayak gimana juga, pak supir masi tetep akan ngetem kan? Malah bisa2 kita yang disuruh turun gara2 kita protes.

Hati memang penting untuk "merasakan" sesuatu, tapi terkadang, hati tak perlu dibawa ketika kita menghadapi sesuatu.
Kapan itu?
Saat kita ada dalam lingkungan yang memang sudah tampak banyak ketidaksesuaian dengan harapan kita. Saat itu, taruh hatinya di lemari, lakukan semua dengan semua anggota badan kecuali hati, dan saat sudah keluar dari lingkungan itu, pasang lagi hatinya.
Bukan mengajari untuk tak memakai hati dalam melakukan sesuatu, tapi mengajari untuk melindungi hati dari sakit hati yang pasti akan terjadi.
Kita kadang tak bisa memilih di lingkungan mana kita hidup, saat lingkungan itu terlalu tak sesuai dengan harapan kita, lebih baik jangan gunakan hatimu saat kamu ada disana!:)
Yang penting, kita sudah melakukan kewajiban kita dengan baik tanpa melukai orang lain, dan segala macam selentingan yang bisa membuat hati kita sakit, akan lebih baik dibiarkan lewat tanpa perlu dimasukkan hati.

Berat?
Pasti lah
Tapi semua tergantung niat kok, menurut saya, kalo kita memang niat untuk tak menyakiti hati kita sendiri, pasti kita akan bisa berenti menangis dan melakukan hal2 yang tak menyakiti hati.

Tulisan sepanjang ini apa ya intinya?:p
Intinya adalah sakit hati itu pasti sakit, perih dan sejenisnya
Kita boleh mengekspresikan sakit hati itu dengan apapun, tapi segeralah bangkit dan berhenti menyakiti hati kita sendiri.
Karena tiap sakit pasti ada obatnya.
Kita juga boleh merasakan tiap perih saat hati kita tersakiti, tapi jangan biarkan perih itu selalu datang, segeralah mencari obatnya.
Kita boleh menangis, atau mungkin menyalahkan semua orang, tapi setelah itu, berdamailah pada hatimu, mungkin semua itu juga karena kesalahanmu, jadi setelah menangis, segeralah berenti dan carilah alasan untuk tersenyum dan mengobati sakit hati itu. Saat kamu mencari dan menyadarinya, kamu pasti akan menemukan kalau ada banyak hal yang bisa membuatmu tersenyum dan mengobati sakit hatimu. Paling tidak, akhirnya kamu mengerti kenapa orang yang membuatmu sakit hati melakukan itu, yap, dia mencari "aman" untuk dirinya, sama sepertimu.

Berdamailah dengan hatimu sendiri, saat keadaan atau oranglain menyakitinya, kamu jangan ikut menyakiti hatimu dengan tak mencarikan obat sakit hatimu. Karena tiap sakit pasti akan ada obatnya!:)

Tidak ada komentar: