Jumat, 07 Desember 2012

Berpaling

Suara langkah itu, aku sangat mengenalinya, itu suara langkahnya. Hari memang masih pagi saat itu, dan aku memang sengaja mengajak Lita untuk duduk disini, di ruang dekat kelasnya pagi ini dengan alasan mencari koneksi wifi. Hatiku mulai bergejolak, ingin rasanya aku melihat asal suara langkah itu dan menatap mata teduh yang punya langkah, tapi di sisi lain aku tahu kalau saat aku melakukannya akan ada kata sia-sia. Suara langkah itu semakin dekat rasanya. Hatiku semakin tak karuan, dan aku berusaha menutupinya dengan sok sibuk dengan laptop dan tugas ini.
”Pagi Lit” sapanya pada Lita
”Pagi Man” jawab Lita
Aku ada di sebelah Lita, dan hanya Lita yang disapanya. Aku terdiam, ada rasa sedih yang mendadak terasa, tapi aku mencoba menutupinya, nggak mungkin juga kan aku nangis disini
”Kok kamu ga disapa Ly?”tanya Lita
”Hmmm, apa Lit?”jawabku sambil seolah-olah tak menyadari apa yang terjadi
”Kamu ini, mesti de, tiap didepan laptop ga sadar sekitar! Itu tadi si Arman lewat, kok dia ga nyapa kamu? Kalian putusnya baik-baik kan?”lanjut Lita
Mana ada putus yang baik-baik Lit? Putus itu pasti karena ada sesuatu yang tidak baik, kalaupun semua baik nggak bakal ada yang namanya putus
”Ly!! Kamu itu ya, kebangetan banget si, pasti kalo udah asyik sama dunia maya ga peduli sekitar, udah ah, daripada aku kayak patung selamat datang mending aku cari makanan di kantin!” Seru Lita sambil meninggalkanku.
”Lit, jangan ngambek gitu dong! Bentar aku beresin ini, tunggu aku ikut ke kantin!”kataku sambil mulai menutup semua program di laptop
”Nggak usah, aku janjian sama Yudi, kamu ngenet aja sana!!!” jawab Lita sambil berlari kecil ke arah kantin.
Maaf Lit, aku sebenernya tidak bisa menenangkan hati dan pikiranku sendiri. Seandainya kamu tahu sesedih apa aku saat dia hanya menyapamu dan mengabaikanku, seandainya kamu tahu seberapa besar harapanku agar dia masih mau menyapa dan duduk di dekatku lagi, seandainya kamu tahu semua itu Lit. Aku ingin menceritakan semua padamu, tapi aku tahu kamu tak akan peduli, bukan karena kamu tak menyayangiku, tapi justru kamu sangat meyayangiku jadi kamu nggak ingin aku terpuruk karena dia. Tapi Lit, aku masih menyayanginya, aku masih belum bisa melupakannya, sekeras apapun aku mencobanya.
”Hey!! Pagi-pagi itu jangan Cuma gaul sama laptop!”sapa seseorang sambil berlalu di depanku
Suara itu, suara dia, aku menengok ke asal suara, dan benar, itu dia, tapi dia sudah jauh ada di depan sana. Ada getaran dalam hatiku. Pagi ini, ada sakit dan senang yang kurasa dalam waktu singkat. Dia masih seperti itu, atau mungkin selamanya akan seperti itu. Bersikap semaunya, sekarang iya nanti tidak, atau saat nanti tidak, besok akan kembali iya.
Apa dia nggak pernah mikir ya sikapnya seperti itu cukup berhasil membuatku guling-guling di kamar tiap malam hanya karena memikirkan maksudnya.
***
Berpaling
Mungkin terkesan simpel, tapi saat kita ada dalam posisi itu, mungkin semua akan terasa berbeda.
Ketika seseorang yang (dulu) menyayangi kita menjadi seolah hilang rasa sayangnya
Ketika seseorang yang (dulu) selalu ada untuk kita dan selalu ada di sebelah kita, menjadi tak ada dan hilang entah kemana
Ketika seseorang yang (dulu) perhatian pada kita, menjadi tak peduli lagi pada kita
Dan ketika dia menjadi orang lain bagi kita
Alasan yang paling mungkin adalah dia berpaling
Lalu??

Berat memang
Berat banget malah
Saat semua sudah tak seindah dulu
Tapi
Kita punya obatnya, IKHLAS
Mungkin hampir mirip dengan realistis, karena kenyataannya memang sudah berpaling, jadi yang bisa kita lakukan ya menerima semuanya, dengan ikhlas, biar hati juga jadi tenang
Seringnya kita menerima tapi masih dengan berat hati, contohnya ketika kenangan tentang dulu teringat kembali, kita sering secara ndak sengaja bilang, hmmm, dulukan disini bla bla bla, 
kalau abis bilang gitu kitanya langsung bergalau unyu-unyu, itu tandanya kita masih berat menerima kenyataan, tapi kalau misalnya abis bilang seperti itu kita bisa menarik nafas panjang dan tersenyum serta meyakinkan hati kita bahwa itu dulu, bukan sekarang, berarti kita sudah bisa ikhlas.

Kita ndak pernah bisa minta kenangan itu datang atau pergi, apalagi pas kita ada dalam situasi, kondisi atau tempat yang sama dimana kenangan indah itu terjadi, seringnya kenangan indah itu teringat oleh kita, lalu kita harus selalu bergalau unyu-unyu gitu tiap teringat kenangan indah itu?
Ndak kok, kita selalu punya pilihan, pilihan untuk bergalau unyu-unyu atau tersenyum dan ikhlas!
:) 
Kalau milih gampang sih pasti gampang bergalau unyu-unyu,
terakhir aku akan es krim, es krim ini, dia yang ngasih
dulu pas kesini, dia ngasih aku bunga
dulu pas pagi dia selalu sms aku
terakhir makan bakso sama dia
dan semacemnya lah
Masak iya kalau dia uda berpaling kita jadi ndak mau makan es krim, ndak mau dikasih bunga, ndak mau dapet sms pagi-pagi atau ndak mau makan bakso cuma gegara kalau melakukan itu semua jadi keinget dia?

Hellooowww
Waktu ga bisa berenti cuma buat nunggu kamu ngilangin kenangan itu
Sakit memang, tapi ya biarin lah, biar sakitnya jadi warna dalam kehidupan
Ndak seru kan kalau dalam hidup ndak pernah ngerasain sakit ati?

Kamu pasti bisa, bisa untuk ikut berpaling terhadap orang yang sudah berpaling padamu
Kamu pasti bisa, bisa untuk mendapatkan senyum dan semangat dari orang baru
Kamu pasti bisa, bisa lebih bahagia saat kamu mau mengobati sakitmu dan mulai berjalan lagi
Kenangan memang ndak bisa dilupakan, semakin kita berusaha melupakan, akan semakin banyak kenangan yang muncul
Yang bisa kita lakukan adalah tersenyum, karena kita pernah punya kenangan indah itu

Tapi sepengalaman dan sepengetahuan saya si, yang sudah berpaling, ga bakalan balik lagi, jadi kalaupun kita mau nunggu ya ndak papa, cuma ndak ada jaminan hasil penungguan kita itu akan membuat dia kembali atau endak
Kita berhak kok untuk tersenyum dan bahagia dengan orang lain selain dia, dan jangan sakiti hati kita sendiri dengan membiarkan hati ini menunggu ketidakpastian itu
Kasihan hatinya kalau terus kita sakiti dengan tidak membiarkannya terbuka untuk orang baru karena trauma masa lalu
Berat memang, apalagi saat rasa sayang untuknya masih ada
Saya aja butuh ampir setahun buat seperti itu, tapi ini bukan untuk ditiru, sebenernya bisa kok segera berenti menyakiti hati
Tapi, saat kita niat, pasti semua akan mudah kok, InsyaAllah
Berdamailah dengan hatimu, jangan biarkan dia sakit lagi karena orang yang telah berpaling itu
*ngomong sama diri sendiri juga*

Tidak ada komentar: