Minggu, 30 November 2014

Hujan (II)

Indonesia sepertinya sekarang sudah kompakan untuk masuk musim hujan, termasuk di BEKASI

Dari dulu, suka banget sama yang namanya hujan,
Meskipun pernah juga sakit karena seneng ke-hujan-an.
Saat itu, saat harus kerja praktek, dan saat cari data, 2 atau 3 harian gitu kehujanan, keesokan harinya, tepar sehari cuma bisa tidur dan nggak kuat ngapa-ngapain.
Alhamdulilahnya temen sekelompok praktek baik-baik, dijagain, dirawat sampai akhirnya sehari kemudian sudah sembuh.





Hujan itu,
(menurut saya)
Menenangkan

Tiap kali ngeliat air yang turun dari langit atau dari langit natap genteng dan baru sampai ke tanah itu rasanya gimana gitu
Suka kagum, bagaimana air itu bisa turun dengan "cara" yang menurut saya indah, teratur gimana gitu
Suka susah menuliskannya
Tapi tetep aja suka ngeliatin air yang jatuh saat hujan

Ada rasa tenang dan kagum tiap kali melihatnya

Biasanya kalo udah ngeliatin hujan gitu, ditengah rasa kagum dan tenang, pasti sambil memikirkan kejadian di masa lalu sambil introspeksi diri
Lalu, nambahin doa, doa untuk bisa memperbaiki diri dan doa-doa yang lain.

Mungkin hujan bisa menyebabkan bajir atau menyusahkan orang, tapi bagi saya, hujan tetaplah sebuah anugrah
Ya kalau akhirnya banjir, bukan salah hujan deh
Ya kalau akhirnya orang susah kemana-mana, bukan salah hujannya juga deh

Kresek Bekas

Weekend itu, bagi beberapa orang adalah waktu beberes kamar
Saking banyaknya barang, kadang suka bingung mau mengawali beberes kamar darimana
*antara banyak barang dan berantakan*

Tapi yang pasti, dalam kegiatan beberes kamar, akan selalu menemukan bagian ini
Tiap kali belanja atau beli sesuatu dan dapet kresek gratis, selualu menyimpan kresek itu. Kalau lagi kumat malesnya, kresek-kresek akan menumpuk dan berbentuk seperti itu. Tapi kalau lagi rajin atau beberes, kresek-kresek itu akan berbentuk seperti ini

Melipat kresek dalam bentuk segitiga itu salah satu ajaran ayah, kata Ayah, suatu saat pasti akan dibutuhkan lagi si kresek ini, selain itu, kan katanya kresek susah di daur ulang, jadi kalau masih bisa dipakai, disimpen saja.
Biar nggak makan tempat dan keliatan rapi, mending dibentuk segitiga

Kalau lagi inget pasti semua kresek bentuknya segitiga
Kalau lagi nggak inget pasti bentuknya nggak jelas, hahaha


Tapi beberapa teman sudah tahu, kalau misal ada kresek bentuk segitiga biasanya saya yang langsung di-kambinghitamkan

Bener kok, membentuk kresek jadisegitiga itu bikin rapi dan nggak  makan tempat

Yang Katanya Tugas Akhir

Hampir setahunan, atau mungkin sudah lebih dari setahun, deskripsi blog ini menyebutkan kata tugas akhir

Sebenarnya tugas akhirnya sudah terbit beberapa bulan yang lalu, 3 bulan yang lalu kalau ndak salah (ini antara pikun atau memang tidak  merasakan perjalanan waktu, red), tapi deskripsi belum diganti.

Nah, katanya kan tak kenal maka tak sayang, makanya mau mengenalkan sesosok eh sebuah tugas akhir yang akhir-akhir ini tertulis di deskripsiny
(sambil sedikit sombong, red)


Alhamdulilah tugas akhirnya keluar juga
Alhamdulilah perjuangannya bisa terasa juga
Semoganya tugas akhirnya bisa berguna bagi orang lain

Semoganya masih bisa nulis lagi, tugas paling akhir mungkin =D

Rabu, 26 November 2014

Melambaikan Tangan

Sudah cukup lama
Mencoba bertahan
Menyesuaikan
Menurunkan
Menguatkan

Namun ketika semua terasa tak berarti
Ketika perubahan tak terjadi
Bolehkah melambaikan tangan?

Sia-siakah pengorbanan?
Atau hanya diri yang tak sabar menanti?

Ngomong Itu Gampang

Sering sekali saat menasihati seseorang, terlontar kalimat,
Ngomong mah gampang, ngelakuin yang susah

That's true, haha
Jadi malu sama diri sendiri
Tapi alhamdulilah, dapet tamparan yang bisa bikin lebih baik lagi

Ceritanya, saat ada seorang teman baik yang sangat baik sedang ragu dengan seseorang
#tsaaah
Dengan santainya saya bilang,
Sudahlah, kalau dia serius sama kamu, jarak itu nggak bakalan jadi penghalang.
Kalau dia bilang jarak itu halangan, means dia nggak nganggep kamu itu sesuatu yang dia harus perjuangkan
Untuk apa mikir atau memperjuangkan seseorang yang nganggep kamu penting aja enggak

Kalau nggak salah sih bilangnya seperti itu
Abisnya nggak segera didokumentasikan si, jadi suka lupa-lupa inget sama omongan sendiri

Sepertinya teman baik yang sangat baik ini menjadi berusaha keras untuk mendamaikan apa yang sedang dia rasakan dengan apa yang saya katakan, sampai akhirnya, pastinya dengan banyak sekali pertimbangan, dia akhirnya sudah tidak ragu lagi

Kalau dibaca-baca lagi, kasar sekali memang perkataan saya saat itu. Maaf ya teman, abisnya kalau nggak kasar suka masih nggak rasional si, makanya perlu dikasarin
#eh?

Kini, giliran saya ada di kejadian yang serupa
Saya benar-benar lupa kalau pernah berkata seperti itu
Bahkan teman baik yang sangat baik ini sampai ndak tega ngebalikin omongan saya waktu itu ke dia, karena saya memang terlihat masih terpukul, masih denial dan masih meratapi kesedihan.

Untungnya
Sama teman baik yang sangat baik ini, kita sering saling merasionalkan
Saat dia nggak rasional, saya mencoba untuk kembali membuat dia rasional
Begitupun saat saya sedang tidak rasional, sadar sih kalau sedang tidak rasional, namun saya butuh dia untuk membuat saya benar-benar rasional
=D

Dari beberapa hari denial dan meratapi kesedihan, akhirnya saya mampu benar-benar berdiri, benar-benar mengacuhkan rasa sakitnya, dan benar-benar sadar kalau memang ini yang terbaik, dengan satu kalimat dari dia, coba ingat kata-kata yang pernah kamu kasih ke aku dua atau tiga tahunan yang lalu, aku nggak tega bilang sendiri ke kamu, jadi inget-inget sendiri

Mungkin setelah ini harus sering mendokumentasikan omongan
Biar kalau ada kejadian serupa, ndak perlu nyari tiang buat pegangan, baca saja dokumentasi

Kalau mau ngomong juga harus difikir, biar nanti pas dibalikin omongannya nggak sensi =D

(sok) Sibuk

Terkadang, kalau lagi banyak yang ingin dilakukan, tapi nggak bisa ngelakuin semua pada satu waktu sekaligus, yang terjadi adalah ngeberantakin apa yang mau dilakuin =D

Tapi kerennya saya, diantara sekian banyak yang berantakan itu, saya hafal dimana letak dan apa saja barang yang saya berantakin itu

Entah, daridulu itu nggak bisa ngelakuin banyak hal dalam satu waktu sekaligus
Kalaupun bisa, pasti hasilnya nggak maksimal

Seperti gambar diatas, pengen ngerjain ini itu ujung-ujungnya nggak ada yang beres, dikerjainnya setengah-setengah semua, dan pasti meja jadi berantakan, haha

Kalau lagi nggak males sih diberesin, kalo males, ya dibiarin aja

Karena kata Ibu ndak baik cewek itu keliatan berantakan, makanya pasti diberesin kok meja itu, berantakan paling cuma pas jam kerja, pas jam pulang meja jadi rapi dong
*bangga

 

Selamat Hari Ayah

Hari ini, recent update, timeline, baik twitter maupun facebook dipenuhi dengan kalimat "sayang ayah". Konon katanya hari ini adalah hari ayah nasional.
Baru ngerti sih, kayaknya tahun kemarin belum deh, apa sayanya yang kudet kali ya, hahaha, #eh?

Mumpung lagi jauh dari ayah, jadi sudah lumayan merasakan kangen sama ayah, makanya mau ngasih "kado" untuk ayah, sebuah, eh mungkin bukan sebuah, sepanjang tulisan tentang ayah, dari seorang anak perempuan satu-satunya. Eh tapi sejak 4 tahunan yang lalu, anak perempuan ayah sudah jadi dua sih, satunya anak ketemu gedhe (menantu, red)

Ayah itu,
Manis,
Jam tangan itu ceritanya couple sama ayah. Kirain karena memang ayah ingin spesial sama anak ceweknya, ternyata kata ayah, kalau beli couple itu harganya lebih murah =D
Apapun alasannya, tetep manis, mau couple-an jam sama anaknya
 
Ayah itu,
Sahabat terbaik,
Ayah bisa jadi temen yang keren, meski kadang juga bisa jadi temen yang agak seremn, apalagi kalau lagi marah-marah.
Tapi mengerti sih, ayah itu marah bukan karena galak atau semacamnya, melainkan ekspresi sayang.
Tapi ayah jarang marah, ayah itu tegas, jadi terkadang kalau anak-anaknya salah, beliau nggak marah, cuma menunjukkan dimana letak kesalahannya. Biar anak-anaknya nggak ngelakuin kesalahan yangs erupa
Terkadang ayah ngebentak, kalau sudah seperti itu biasanya kesalahannya fatal pake banget, bukan terkadang sesekali, tapi jarang banget sih, nggak pernah malah.
Ayah lebih senang diem kalau lagi marah, ngebiarin yang dimarahin menyadari sendiri kesalahannya
Dan sifat itu nurun ke saya, haha (OOT, red)

Ayah itu,

Pendengar yang baik
Jadi pasti seorang temen cerita yang asyik
Banyak sudut pandang yang terkadang tidak terlihat jadi terlihat kalau cerita ke ayah,
Seperti saat curhat ingin merasakan kos di kos-kosan cewek saat di malang dulu
Ayah tersenyum, dan bilang
Iya, ayah ngerti kamu pengennya gimana, tapi Nduk, kamu juga harus inget, hidup kamu itu bukan 
semata-mata tentang kamu, meskipun kamu yang menjalani. Itu rumah eyang, coba pikir apa yang akan dipikirkan orang atau saudara lainnya kalau misalnya kamu keluar dari rumah itu, toh rumah itu juga deket kan sama kampus? Coba dirasain perasaan Ibu kamu, Ibu kamu melarang kamu ngekos itu bukan karena Ibu nggak sayang atau Ibu nggak percaya sama kamu, justru karena Ibu sayang banget sama kamu.
Dan beberapa kalimat menyejukkan lainnya yang saya lupa pastinya, yang jelas mampu membuat saya bertahan untuk tinggal di kos-kosan cowok.


Ayah itu,
(sangat) bisa jadi pelindung yang baik
Bisa mengerti juga kenakalan anaknya
Jadi ceritanya waktu itu lagi "nakal", pulang malem, nggak usah disebut lah ya jam berapa, haha
Pas pulang, tante udah tidur, dan om lagi nggak ada, entah kemana. Bangun tidur setelah kejadian pulang malam itu, Ibu langsung telfon dan mengira saya ndak pulang, padahal saya ngorok di kamar.
Ibu marah, gara-gara saya pulang malam.
Iya lah, mana ada ibu-ibu yang ndak khawatir anak perempuannya pulang malam
Setelah Ibu mereda, ayah telfon, dan hanya bilang
Ckckckck, kamu ini, bikin ayah daripagi kena omelan Ibu. Lain kali jangan diulangi ya, emang semalem ada kejadian apa?
Ayah ndak marah lho, karena ayah tahu kalau anaknya itu tanggungjawab, jadi pasti sudah tahu risiko dari setiap apa yang dilakukannya. Ayah juga pernah muda, jadi tahu kenakalan anak muda. 

Jadi, karena di kosan sepi, dan saya bukan tipe orang yang biasa sepi, makanya waktu itu ngerjain skripsi sambil ngenet di UB, jaran UB sama kosan deket dan sepanjang perjalanan pulang itu rame, banyak yang nongkrong gituu, makanya saya berani pulang malem. Ngenet di UB jaman itu tu cepet, dan banyak temennya, jadi kadang nggak kerasa udah dapet aja referensi buat skripsi, dan udah malem aja, haha
Temen ngenet sih selalu ngingetin untuk pulang jam 9, tapi sayanya yang bandel, masih minta perpanjangan waktu buat ngenet, lha gimana ya, kalau lagi asyik itu nanggung berentinya, hahaha
Adegan ini jangan DITIRU

Oh iya, ayah itu terkadang lebih mengenal saya,
Seperti salah satu sifat saya yang paling BETE kalau sedang belajar kepotong, yang tetiba disuruh inilah itulah, atau apalah.
Pernah suatu ketika saya sedang belajar dan Ibu meminta tolong saya untuk membelikan sesuatu, ayah langsung dengan sigapnya membelikan permintaan Ibu, karena ayah tahu kalau saya yang beli, pasti ujung-ujungnya nggak ikhlas, jadi saya akan mancungin bibir beberapa senti dan ibu juga.
Mungkin karena ayah punya sifat serupa kali ya, alias keturunan, jadi ayah bisa ngerti sifat-sifat anaknya

Ayah itu,
NURUT
saya nurut sama ayah dan kata Ibu ayah juga nurut sama saya,
Karena ayah penasihat terbaik, jadi seringnya saya ngikutin saran ayah, meskipun beberapa hal terpaksa sih, kayak waktu "terpaksa" sekolah S2, sampai udah lulus gini, masih aja ngerasa kepaksa, Astagfiruloh.
Tapi sekolah S2 itu, keterpaksaan termanis yang pernah saya alami
Kata Ibu, kalau ayah lagi "bande;" misalnya saat gula darahnya meninggi tapi ayah malah nggak mau makan, kalau saya yang nyuruh atau ngajakin makan, pasti ayah langsung makan
Atau ketika ayah akhirnya mau periksa ke poli jantung, itupun karena saya yang ngajak dan nemenin.
Kalau enggak, kata Ibu sih, pasti ayah tetep akan takut sama yang namanya rumah sakit.
Kata Ibu, ayah benci banget sama rumah sakit, karena menurut ayah, dua kakaknya meninggal setelah operasi di rumah sakit.
Alasan ini pula yang bikin saya tiap bulan pengen pulang,
memastikan kalau ayah baik-baik saja
Semoga ayah selalu baik-baik saja

Ayah itu,
Mentor terbaik,
Penasihat yang paling baik
Mungkin karena memang sudah pernah muda, jadi sudah makan asam garam kehidupan, jadi ayah punya banyak sekali nasihat atau quote keren

Banyak sekali pelajaran yang diberikan ayah ke anak-anaknya,
Salah satunya tentang hidup di masyarakat
Saat itu, di suatu sore, di teras rumah,
Nduk, memang perkataan orang itu sebenernya ndak penting, tapikan kita ini hidup bermasyarakat, sebaik apapun kita, kita nggak akan nggak diomongin sama orang sekitar, makanya kamu kalau melakukan sesuatu, hati-hati, jangan sampai menimbulkan sesuatu yang bikin kamu nantinya diomongin nggak baik
Mungkin karena ini pula kadang saya jadi takut sendiri sama pemikiran orang, jadi inget ceramahan seseorang, semoga dia ga baca post ini, :p

Pernah pula ayah mengajarkan untuk mandiri,
Kalau sesuatu bisa kamu lakukan sendiri, lakukanlah sendiri, nggak usah nunggu orang untuk bantuin atau minta bantuan ke orang. Kadang waktu untuk meminta atau mencari bantuan itu sama dengan waktu kamu ngelakuin sendiri, jadi buat apa minta tolong orang kalau kamu bisa sendiri?
Sejak saat itu pula lah jadi males banget minta tolong orang kalau misal kerjaannya bisa dikerjain sendiri.
Contohnya saat beberes kamar dan harus angkat-angkat kursi, daripada minta tolong orang mending juga angkat sendiri kursinya, enteng ini, haha 

Ayah itu,
Pekerja Keras
Pejuang hebat
Jadi inget ceritanya Ibu, dulu saat belum dapet kerja, ayah nyebar 150 surat lamaran dengan materai, dan diantara sekian banyak itu, sedikit yang merespon, tapi ayah ndak nyerah, ayah tetep aja ngirim dan ngirim lagi sampai akhirnya ayah dapet kerja.
Ibu juga pernah cerita kalau dulu kakek (ayahnya ayah, red), meninggal di saat ayah masih kelas 4 SD. Dan ayah berusaha untuk tetap sekolah, ayah kerja sebisanya termasuk ikut bantuin nenek jualan.
Kerennya, sekarang ayah sekolah bisa sekolah sampai jenjang yang tinggi.
Kalau inget cerita ini, kadang jadi malu sendiri, apalagi kalau inget nggak ikhlasnya sekolah S2, udah tinggal sekolah aja males, sedangkan ayah dulu harus bekerja keras banget agar bisa sekolah. Maaf ya ayah :(

Apalagi ya?
Kayaknya banyak banget kalau mau ngomongin ayah
Semoga ayah selalu sehat, tetap bijaksana, semoga ayah bisa nambah gelar di depannya, eh jabatan akademik sih, hihi
Semoga juga ada anaknya yang bisa nyusul sekolah seperti sekolah ayahnya

Selamat hari ayah, Yah :)


Minggu, 23 November 2014

Hati vs Otak

Terkadang, masalah paling besar yang kita alami bukan masalah dengan orang lain, tapi masalah dengan diri sendiri

Ketika logika mulai menyadari suatu kesalahan
Namun hati ingin tetap bertahan
Lalu?

Hati akan mulai mengeluarkan jurus "perasaan"
Dan otak akan melawannya dengan jurus "logika"
Pertarungan sengit itu, kadang akan dimenangkan oleh perasaan
Kadang juga waktu yang akan menunjukkan  siapa pemenenangnya

Hati punya harapan
Begitu juga otak
Tapi pasti, harapan hati terkadang terlalu tinggi
Padahal hati tahu itu tak akan terjadi
Otak tak akan bisa menjawab pertanyaan, apa salah berharap?
Hingga otak akan tetap membiarkan hati memiliki harapannya sendiri
Ketika akhirnya hati menyadari harapannya tak kunjung terwujud
Hati mungkin akan mulai menyesali
Tapi hati masih saja punya harapan yang cukup tinggi untuk esok hari
Seolah tak jera dengan kejadian hari ini

Dekat di Hati

Sedang suka pakai banget lagu Dekat di Hati yang dinyanyiin RAN
Untuk videoklipnya, boleh di cek link ini 
Beberapa liriknya antara lain

Dering teleponku membuatku tersenyum di pagi hari
Kau bercerita semalam kita bertemu dalam mimpi
Entah mengapa aku merasakan hadirmu di sini
Tawa candamu menghibur saatku sendiri

Aku di sini dan kau di sana

Hanya berjumpa via suara
Namun ku slalu menunggu saat kita akan berjumpa

Meski kau kini jauh di sana

Kita memandang langit yang sama
Jauh di mata namun dekat di hati

Jarak dan waktu takkan berarti

Karena kau akan selalu di hati
Bagai detak jantung yang kubawa kemanapun kupergi
Lagu ini cocok buat yang lagi LDR-an
LDR sama orang yang dikasihi

Menurut saya,
Lumayan nggak bikin homesick kalau dengerin lagu ini
Lumayan membuat merasa "dekat" meski jauh
Seperti lirik agak terakhir,
bagai detak jantung yang kubawa kemanapun kupergi

Lagu ini juga menimbulkan sebuah harapan di lirik,
Namun ku slalu menunggu saat kita akan berjumpa
 Yang berarti, entah kapan, akan ada waktu untuk berjumpa
Besok, lusa, tahun depan atau kapan lah, yang penting ketemu =D

Sebenernya ada lagu yang serupa, kalau nggak salah judulnya lihatlah bulan yang sama, intinya sama, tentang LDR

Jadi buat yang lagi LDRan, ketimbang galau nggak jelas, pengen ketemu susah, nggak ketemu kangen, dengerin aja lagu ini

Atau

Sekarang ada parodinya
Judulnya Kau di Bekasi
Ini linknya

Dijamin (meski nggak 100%, red) akan tidak galau, malah ketawa, atau mungkin ngakak
Apalagi yang LDR-an sama orang bekasi
=D

Lirik parodinya keren-keren, salah satunya

Mau temuan dari Jakarta, janjian jam 8 tapi harus berangkat jam setengah dua
Nabung seminggu untuk bensinnya
Dua minggu kalau bensinnya pertamax 
Jauh di mata karena kau di BEKASI

Untuk lebih jelasnya cek videoklipnya

Senin, 17 November 2014

KAHITNA

Salah satu keinginan waktu berangkat ke perantauan ini, adalah bisa nonton langsung kahitna, pas konser, pas ngisi acara, atau pas apapun lah, pokok bisa ngeliat mukanya Hedi Yunus secara langsung aja
=D

Udah sejak sma suka sama kahitna, sama yovie juga sih, yang lagunya menentramkan hati
#tsaah
*tentram atau galau ya?*

Nah, setelah tahu kalau kahitna bakalan nyanyi di salah satu mall di bekasi, langsung deh abis magrib langsung berangkat
Menerjang macet, demi KAHITNA
Padahal kahitnya-nya nyanyinya jam 9, jam 6 udah berangkat aja

Sampai mallnya, beda dengan live music sebelumnya, yang berangat jam 7 lebih parkiran masih sepi, hari ini, berangkat jam 6 parkiran sudah penuh. Artisnya memang keren-keren sih
Raisa, Maliq d essensial dan Kahitna.

Yang kemaren dapet tempat tengah depan, sekarang dapet tengah pinggir jauh lagi dari panggungnya
Raisa-nya cuma keliatan jelas di layar LCD, bukan di depan mata

Tapi ni ya, pas ngeliat panggung, masih keliatan cantik pake banget si Raisa ini, makan apa ya dia?
#eh?

Raisa selesai, lanjut ke maliq, dan setiap ganti artis, ganti pula posisi nontonnya
Mulai dari yang belakang kiri, jadidepan agak ke tengah
Masih suka dengan beberapa lagu maliq seperti dia dan untitled, jadi berusaha untuk dapet tempat di depan.
Saat maliq-nya masuk, semua pada histeris dengan gitarisnya, emang sih ganteng pake banget
Sampe-sampe partner sebelah ini lebih milih fotoin gitarisnya timbang dengerin maliqnya
Sayangnya sound-nya kurang keren, vokalnya ga begitu kedengeran, tapi karena masih di deket panggung, lumayan lah ya jelas suara vokalisnya



Semakin malam, semakin molor jadwal penampilan kahitna
Maliq selesai dan akhirnya dapet dong tempat di tengah depan, meski bukan depan sendiri juga sih, strategis banget buat liat vokalisnya
 
Padahal janji sama partner cuma mau denger kahitna satu lagu aja, tapi sampe jam 9 lebih banyak kahitnanya nggak muncul-muncul
Malah RAN yang muncul

Meskipun vokalisnya ganteng dan lagunya keren, tetep aja masih semangatan nunggu kahitna =D

Malam makin larut, akhirnya KAHITNA muncul jugaaa

Kereeeeen bangeeet
Apalagi yang tengah dong, pas ngetwitpict fotonya, dirituit dong
*bangga nggak jelas

dan ya, semua penonton nyanyi semua dong, sampe yovienya ngambek, katanya kalau penonton ikut nyanyi, penyanyinya nggak banyak nyanyi jadi semacam gaji buta, haha
Tapi tetep aja penonton nggak bisa kalau nggak nyanyi
Ah seneng pake banget
Yang biasanya nonton kahitna harus beli tiket dengan enam digit, ini cuma bayar parkir yang hanya empat digit
Dapet tempat di (lumayan) depan pula
Dan janji yang katanya cuma mau satu lagu pulang, terabaikan, sampai kahitnanya turun baru pulang
Untung sampe rumah nggak kekuncian

Tengkyu ya Oz radio, dan sumarecon bekasi



Miss That Moment

Sesuatu yang berarti
Kadang baru disadari
Saat dia telah pergi

Rangkaian kata yang pernah tertulis di buku diary jaman sma dulu
Memang sih, terkadang kita baru akan menyadari "keberadaan" atau "kepentingan" sesuatu setelah kita kehilangan sesuatu itu

Kenapa?
Mungkin karena sifat dasar manusia, yang selalu merasa "kurang"

Dulu waktu masih di malang, sering banget nanya atau protes, 
kenapa sih harus tinggal di kos-kosan cowok? kan jadi ndak bisa pinjem-pinjeman jilbab, atau sepatu, atau peralatan cewek lainnya
kenapa sih harus curhat sama temen kos cowok? yang seringnya nyebut setiap kisah itu LEBAY dan ngatain DASAR CENGENG, gitu aja nangis
kenapa sih kalau jalan tujuannya kesini, bukan kesana?
dan kenapa-kenapa yang lain
Sekarang, pas udah berada di lingkungan yang banyak ceweknya, tiap hari jadi pengen bilang, Alhamdulilah dulu pas kuliahnya tinggalnya di kos-kosan cowok
Alhamdulilah punya banyak kenalan cowok
Dan pastinya, kangen banget sama kalian, guys

Keterangan foto: jaman masih baru punya kamera slr, fotonya kabur, hahaha

Ternyata setelah dari dulu mencari jawaban dari pertanyaan kenapa, akhirnya dapat menemukan jawaban. Karena berada di lingkungan cowok itu membuat hati lebih tentram, jauh dari pemikiran macem-macem, apalagi sakit hati
Kok?

(Biasanya) Cowok itu logis, spontan, cuek, biasanya bukan tipe pendendam dan jarang pakai yang namanya perasaan, apalagi sampe pake acara panas-panasan. Itu jarang di kamus cowok.

(Biasanya) Cowok itu logis,
Semisal ada cerita tentang pengkhianatan
Cewek : Dia selingkuh, sama cewek yang lebih cantik
Cowok : Ya baguslah, daripada selingkuh sama cewek yang kurang dari kamu, kamu malah bakal jauh lebih nyesek

(Biasanya) Cowok itu biasanya spontan,
Semisal ada perdebatan sengit, mau makan apa?
Cewek : enaknya makan apa ya?
Cowok : lalapan pak jumal aja
*langsung berangkat*

(Biasanya) Cowok itu cuek
Semisal duduk deketan tapi tidak saling sapa
Cewek : Kamu berantem sama dia? kok diem-dieman?
Cowok : Kagak, emang nggak ada yang perlu dibahas aja

(Biasanya) Cowok itu bukan tipe pendendam
Semisal ada kesalahan dari seorang cewek
Cewek : sorry ya aku telat
Cowok : lain kali ontime dong, ngajak janjian sendiri, ngelanggar sendiri
Besokannya, atau sesaat setelahnya, cowok akan merasa baik-baik saja dan tidak terjadi apa-apa, meskipun cowok gedeg banget sama cewek ini
Coba kalo cewek, disalahin atas kesalahan sendiri aja ada yang dendamnya tujuh turunan

(Biasanya) cowok nggak suka panas
Semisal ada konflik dua orang
cewek : eh kamu kan abis jalan sama dia, bener nggak sih dia itu pelit? soalnya gosipnya dia itu pelitnya kebangetan
cowok : (meskipun tahu dia pelit, cowok hanya akan bilang) nggak tahu
jarang ada cowok yang malah ikut manas-manasi

Yang paling diinget adalah ketika saya punya masalah, apapun, mulai dari ganti topik tesis, dicuekin orang, patah hati, jatuh cinta, bahkan sebel sama admin di kampus, saya selalu cerita sama mereka, dan mereka selalu berhasil melogiskan perasaan yang terkadang terlalu tinggi ini

Mereka ndak selalu ingin dimengerti, beda sama lawan jenisnya, yang seringnya cuma ingin dimengerti.
Mereka benar bisa pakai logika, bukan hanya perasaan yang akhirnya menimbulkan dendam
Dan pastinya, mereka sering melindungi

Ah, kangen berada di antara mereka lagi
Terimakasih untuk kenangan indahnya
Terimakasih untuk pelajarannya

Senin, 10 November 2014

Berantakan


Pulang kemarin bener-bener dalam keadaan yang ”nggak banget”
Jiwa belum benar-benar fit, raga ikut-ikutan nggak fit
Tangan kanan terkilir, kaki kiri memar sampe biru gara-gara ketatap (kepentok, red)  tatakan kaki motor, jerawat lagi pada panen di muka

Sebenernya sudah amat tahu kalau pulang dalam keadaan seperti ini pasti ibu akan “marah”
Tapi biarin ah, udah bosen ini di perantauan

Benar saja, ibu langsung protes dengan keadaan saya
Ibu : Kamu kenapa?
Me: Biasa Bu, males dicampur biyayak’an
Ibu : Gara-gara masalah sama seseorang?
Me: Enggak Bu, ini tangan kekilir gara-gara angkat galon, kalo kaki ketatap, jadi waktu itu buru-buru, takut telat ngantornya kan, jadi pas cepet-cepetan ketatap, kalo muka, ya memang lagi banyak kerjaan aja, ga sempet  bersihin muka
Ibu : Punya badan dirawat dong Nduk, wong dikasih sempurna sama Allah tinggal ngejaga aja kok nggak mau
Me : Iya Bu, ini dijaga kok
Ibu : Ya kalau dijaga nggak mungkin sehancur itu, gara-gara bermasalah sama seseorang ya? Kamu kenapa bermasalah sama seseorang?
Me: Dia kok Bu yang cari masalah, orang punya punya kesepakatan, nggak ada angin nggak ada ujan timbul itikad megingkari kesepakatan, tanpa penjelasan, ya dia dong yang salah
Ibu : Kamu sudah nyoba nanya kenapa??
Me: Buat apa? memastikan dia tidak beritikad baik?
Ibu: Kamu itu jangan emosian to Nduk, tiap orang punya alasan untuk melakukan sesuatu, jangan mudah ngajak orang berantem, kan kalian juga pernah punya kesepakatan, berartikan diawalinya baik-baik, masak iya berakhirnya gini? Kayaknya kamu tahu deh penyelesaian masalah yang baik-baik itu gimana
Me : Aku sudah mencoba menyelesaikan dengan baik-baik ya Bu, ancen dianya aja yang ndak bisa diajak baik, emang udah dari sononya kayaknya dia begitu, diajakin baik-baik ndak mau
Ibu : Kamu kali yang terlalu egois, ndak bisa atau ndak mau  mengerti orang lain
Me: Ibu kok belain dia?
Ibu : Ibu hanya ingin mengajarimu melihat dari sisi dia, kadang sesuatu harus dibicarakan sejelas-jelasnya lho Nduk
Me: Ibu, kalau dia beritikad baik, dia lah yang pastinya akan menjelaskan, atau paling ndak dia meminta penjelasan, pro aktif gitu, ndak cuma diem dan menerima aja nyatanya? Dia biasa aja, memang tidak beritikad baik dianya, dianya ndak tanggungjawab Ibu
Ibu : Yaudah, sabar, lain kali jangan berharap terlalu tinggi sama orang, kalau orang mau berharap sama kamu dengan kemampuanmu tidak apa-apa, jangan sebaliknya. Kalau kamu bisa selesaikan sendiri, ya ndak papa selesaikan sendiri, tapi jangan pernah ngeluh, kan kamu sendiri yang pengen sendiri.
Me : iya Bu

Memang, masalah dengan orang ini sempat membuat saya berantakan
Berkali-kali nolak kenyataan
Berkali-kali nyoba untuk nyari celah kemungkinan harapan terkabul
Ah, manusia, terkadang terlalu banyak jenis sifatnya
Terlalu susah mencari sikap yang tepat untuk mengatasinya

Fase denial kadang masih terasa sampai sekarang
Bedanya sekarang sudah bisa menerima

Nggak mungkinkan Allah ngasih jalan yang tidak terbaik?\

Mungkin wajar sesaat merasa, ini bukan terbaik
Tapi terbaik itu memang kadang tidak bisa dirasakan LANGSUNG
Apalagi kalau sebelumnya penilaian terbaik kita beda dengan kenyataan
Saya ingat saat sahabat saya bilang, apa yang membuat kamu nangis sekarang, pasti akan jadi alasan kamu tersenyum suatu saat nanti

Satu kalimat dari adek saya yang membuat saya menyesal menyebut kata hidup saya berantakan,
Tidak ada yang namanya hidup berantakan itu. Semua orang itu hidupnya rapi, kalau berantakan berarti menghina yang membuat hidup

Mak jleb
Tapi saat itu juga saya sadar kalau saya salah besar
Salah untuk tidak menyukuri orang yang tidak baik pergi dari hidup saya segampang ini
Salah untuk tidak menyukuri kalau orang yang bertahan adalah orang yang benar-benar sayang

Saya memang berharap, sambil berdoa kalau misal seseuatu akan merubah kemauan dan kemampuan seseorang
Tapi ternyata kalau orangnya ndak mau, ya mungkin ndak cukup ampuh
Jadi yasudah
Yang bisa dirubah adalah harapan
Berharap kalau urusan dengan orang lain, belum tentu berakhir seperti kalau kita yang melakukan sendiri
Kita tahu kemauan dan kemampuan sendiri
Tapi tak pernah tahu pasti kemauan dan kemampuan orang lain
Mungkin yang berantakan hanya sebuah rencana, kayak lagunya sheila on 7
Lihat apa yang terjadi
Dengan semua rencanaku
Hancur semua berantakan
Dia berjalan keluar dari semua dari lingkaran hidupku
Bebas kulepaskan dia

Jumat, 07 November 2014

Jebakan Keyboard

Saat pesan tiket kereta api lewat online, kita masih harus mencetak tiket kereta api itu sebelum menaiki kereta

Biasanya kita hanya akan dapet bukti pembayaran tiket, seperti ini

Selanjutnya bukti ini bisa diserahkan ke loket untuk ditukar tiket kereta api, yang seperti ini

Beberapa stasiun sudah cukup canggih, menyediakan seperangkat alat untuk ngeprint sendiri tiket kereta api. Kalau yang di Jakarta, ada di stasiun pasar senen, stasiun jatinegara, dan di stasiun bekasi juga ada.
Mereka hanya menyediakan layar touchscreen dan alat print, tanpa ada keyboard.
Jadi pasti lah ya semua orang tahu kalau layar itu touchscreen
Jakarta gitu
Orangnya pasti keren-keren

Saat sedang di kampung kemarin, saya cukup kaget waktu stasiun sudah memiliki alat print tiket kereta api sendiri, meskipun penampakannya agak berbeda

Karena saat berangkat mudik belum sempat cetak tiket di jakarta/bekasi, akhirnya saya niat nyetak di stasiun di kampung aja, toh juga sudah ada alat cetaknya

Gara-gara ada keyboard disitu, saya mikirnya, oh pasti ini karena mungkin di kampung ini masih belum terbiasa touchscreen, jadi disediakan keyboard.
Awalnya merasa aneh karena tidak ada mouse disitu, bukannya makin susah kalau ngetik-ngetik tanpa mouse?
Saya masih berusaha positive thinking dengan berfikir, ah ngeprint kan cuma enter-enter aja, ndak perlu mouse lah yaa

Langkah awal ngeprint baik-baik saja, memasukkan kode dan muncullah nama saya, lalu saat mau pilih CETAK dengan menekan ENTER, yang terjadi adalah tulisan, KODE BOOKING/PEMBAYARAN TIDAK BOLEH KOSONG
Mulai agak panik, lha terus ini gimana ngeprintnya?
Iseng-iseng nanya Pak satpam di sebelah
Me : Pak, ini mousenya mana ya?
Pak Satpam: *noleh sambil senyum*
Me: Kan kalau nggak ada mousenya nggak bisa di klik CETAK Pak
Pak Satpam : *tanpa ngomong langusng mencet layar*
Me: Oh ini touchscreen to Pak? Bilang dong, lalu ngapain ada keyboard disini?
Pak Satpam : *senyum*


Ihhhhhhh Sebeeel
Pak satpam ini nggak ngomong sama sekali
Bikin malu sendiri
Hahahaha
Lagian ini, kalau touchscreen jangan setengah-setengah dong, ngapain dipasang keyboard, bikin orang mikir kalau itu ndak touchscreen aja!
*muka sebel tapi malu*

Kamis, 06 November 2014

Kekuatan Tanggal 28

Siapa sangka kalau ternyata tanggal 28, atau mungkin mulai tanggal 25 itu bukan tanggal tua?
Malah itu adalah tanggal muda bagi sebagian, eh salah, bagi banyak orang.
Dan saya, baru membuktikan kekuatan tanggal yang tampak tua itu =D

Masih dalam tahap "belum benar-benar fine", saya niat untuk mudik
Memang sudah 2 bulan tidak mudik, ya meskipun awal bulan ini sudah ketemu keluarga di makassar, tapi tidak mudik itu merasa ada sesuatu yg kurang
#tsaaah

Tiket balik sudah dibeli (ini memang kebiasaan buruk saya, belinya tiket balik baru beli tiket mudik, red), tiket mudik belum dibeli.
Sebenernya karena memang belum ada duit juga si, haha
Niatnya si, nanti lah abis gajian, tiap kali buka tiket kereta masih ada 50an lah ya tiket kereta api ke kampung

Saking hecticnya, saya baru mau pesen tiket tgl 28 siang
Pas liat, ternyata tiket ke kampung sisanya 0
*mulai panik



Lalu alternatifnya adalah saya naek kereta sampe surabaya, siapa tahu pas lewat kampung kereta memelan saya bisa loncat
Ah ini agak frontal, red
Tapi intinya tak apa-apalah naek kereta ke surabaya, harganya sama kok, meski nanti masih harus nambah naek bis

Pesen lah tiketnya, karena masih berharap ada yang ngebatalin tiket ke kampung, saya nunggu tiga jam sebelum bayar pesenan
Tapi hampir 2 jam belum ada pembatalan tiket, yasudahlah kayaknya memang harus lewat surabaya T_T

Masih karena sok sibuk, ternyata saya lupa bayar pesenan tiket
*makin panik

Sampe rumah saya coba pesen tiket yang sama, dan keren dong, tiket yang sebelumnya masih 40an jam 12 siang td, habis jam 5 sore
*makin-makin panik

Alternatif adalah saya cuti setengah hari di hari jumat atau naek kereta lewat jombang
Belajar dari pengalaman, saya bookinglah semua tiket kereta, sejam lagi tinggal milih mau bayar yang mana
Sembari nunggu, iseng ngecek tiket pesawat, dan dapet harga tiket pesawat lebih murah, bedanya sampe seratus ribu lho sama kereta yg sama-sama tujuannya ke surabaya
Booking dong saya

Ada tiga bookingan dan ga tau mana yang akan saya bayar
=D

Setelah nelfon ayah, katanya mending naek pesawat aja, lebih cepet
Oke deh, langsung mau bayar
Berhubung di bekasi ini tempat atmnya membuat males ke atm, pas di kantor saya sengaja nrasfer duit ke adek biar dia yang bayar

Ternyata, adek sedang sibuk, jadi minta tolong ke adek sepupu
Saya kira semua akan happy ending, tapi ternyataaaaaaaaa
Sepupu saya bikin atm adek saya keblokir
Salah saya juga si, salah ngasi pin adek saya, yang saya kasih tahu ke sepupu adalah pin ayah saya, hahahaha
*makin panik karena waktu pembayaran sudah beberapa menit lagi

Langsung capcus bayar sendiri pesenan tiket
Alhamdulilah lancar, eticket pesawat sudah didapat

Setelah itu cek lagi kereta
Habis dong tiket yang ke jombang itu

Ini tanggal 28 keren banget ya
Bisa bikin tiket kereta abis