Rabu, 26 November 2014

Ngomong Itu Gampang

Sering sekali saat menasihati seseorang, terlontar kalimat,
Ngomong mah gampang, ngelakuin yang susah

That's true, haha
Jadi malu sama diri sendiri
Tapi alhamdulilah, dapet tamparan yang bisa bikin lebih baik lagi

Ceritanya, saat ada seorang teman baik yang sangat baik sedang ragu dengan seseorang
#tsaaah
Dengan santainya saya bilang,
Sudahlah, kalau dia serius sama kamu, jarak itu nggak bakalan jadi penghalang.
Kalau dia bilang jarak itu halangan, means dia nggak nganggep kamu itu sesuatu yang dia harus perjuangkan
Untuk apa mikir atau memperjuangkan seseorang yang nganggep kamu penting aja enggak

Kalau nggak salah sih bilangnya seperti itu
Abisnya nggak segera didokumentasikan si, jadi suka lupa-lupa inget sama omongan sendiri

Sepertinya teman baik yang sangat baik ini menjadi berusaha keras untuk mendamaikan apa yang sedang dia rasakan dengan apa yang saya katakan, sampai akhirnya, pastinya dengan banyak sekali pertimbangan, dia akhirnya sudah tidak ragu lagi

Kalau dibaca-baca lagi, kasar sekali memang perkataan saya saat itu. Maaf ya teman, abisnya kalau nggak kasar suka masih nggak rasional si, makanya perlu dikasarin
#eh?

Kini, giliran saya ada di kejadian yang serupa
Saya benar-benar lupa kalau pernah berkata seperti itu
Bahkan teman baik yang sangat baik ini sampai ndak tega ngebalikin omongan saya waktu itu ke dia, karena saya memang terlihat masih terpukul, masih denial dan masih meratapi kesedihan.

Untungnya
Sama teman baik yang sangat baik ini, kita sering saling merasionalkan
Saat dia nggak rasional, saya mencoba untuk kembali membuat dia rasional
Begitupun saat saya sedang tidak rasional, sadar sih kalau sedang tidak rasional, namun saya butuh dia untuk membuat saya benar-benar rasional
=D

Dari beberapa hari denial dan meratapi kesedihan, akhirnya saya mampu benar-benar berdiri, benar-benar mengacuhkan rasa sakitnya, dan benar-benar sadar kalau memang ini yang terbaik, dengan satu kalimat dari dia, coba ingat kata-kata yang pernah kamu kasih ke aku dua atau tiga tahunan yang lalu, aku nggak tega bilang sendiri ke kamu, jadi inget-inget sendiri

Mungkin setelah ini harus sering mendokumentasikan omongan
Biar kalau ada kejadian serupa, ndak perlu nyari tiang buat pegangan, baca saja dokumentasi

Kalau mau ngomong juga harus difikir, biar nanti pas dibalikin omongannya nggak sensi =D

Tidak ada komentar: