Kamis, 24 Desember 2015

Refreshing

Pernah posting tentang gizi itu multidisiplin, dan karena itu seneng banget berkecimpung di dunia gizi. 
Seperti beberapa minggu lalu, pas abis ubek-ubek dan mreteli tubuh ikan langsung ubek-ubek phantom dan mreteli organ tubuh manusia.
Mulai masih keliatan seger pake jas lab buat mreteli ikan, sampe keliatan kucel pake jas lab mreteli phantom manusia
Haha
#abaikanfotonya
#cumamaupamerjaslab
#bukanpamerbadanyangmakinmelar

Saking banyaknya kegiatan yang menyenangkan, jadi sering merasa refreshing padahal sebenernya lagi kerja, merasa relaks padahal sedang dikejar deadline, dan yang paling enak adalah selalu update ilmu, karena sekarang ilmu tentang gizi makin banyak.

Sebelum mreteli ikan itu, diajak refresing sama anak-anak dengan belanja ikan di pasar.
Belanjanya sih mungkin biasa
Bareng sama 11 anak ini yang (agak) luar biasa, mana mereka masih pake seragam lagi ya.

Selama perjalanan dari depan ke belakang tempat penjual ikan ini, digodain abang-abang mulai dari yang sopan sampe rada kurang sopan. Ya namanya pasar, ya begitulah ya. Apalagi sebelum belanja mereka beli es potong dulu, 11 orang beli es potong, jalannya sambil makan es potong. Sebenernya sih pengen ikutan beli, berasa balik jadi mahasiswa gitu kalau jalan sama mahasiswa, tapi gimana ya, gengsi gitu mau beli, hahahaha

Ini rombongan apa ini ya?
Ini abis tawuran ya?
Nyari apa neng? Sini sama abang
Wah ada apa ini? kok maennya banyak orang?
Itu yang belakang gurunya kali ya, bajunya beda sendiri
Kok semua pada ngenyot, enak kayaknya, bagi dong

Sambil jalan mereka sambil cerita kalau mereka sering digituin kalau belanja, gara-gara mereka kalau belanja bersebelas barengan.
Hahaha
Perjuangan angkatan ini memang berat sepertinya

Belanja sama mereka ternyata jadi salah satu refreshing sekaligus nostalgia
Ya meskipun dulu jaman kuliah belanjanya nggak barengan gini, tapi kejadian-kejadian pas belanja sama mereka itu lhoh, bikin seger pikiran dan bikin kangen jaman mahasiswa.

Salah satu yang bikin betah jadi pendidik adalah yang seperti ini, refreshing, santai sejenak, ndak selalu serius mikirin bahan ajar atau memaksakan yang dididik dapet nilai maksimal. Terlalu serius bisa bikin badmood kadang-kadang, dan refreshing pendidik itu kadang juga ndak harus mahal atau macem-macem kok, ngeliat tingkah polah "bocah" aja kadang juga udah bikin seger pikirannya.




Balas Dendam (Cantik)

Dendam itu,,,,
Nggak baiklah
Ajaran manapun pasti tidak memperbolehkan kita balas dendam
Tapi,,,
Ada seorang sahabat yang mengajari saya untuk balas dendam (cantik) apabila kita tersakiti, terdzolimi, teraniaya dan ter-ter yang mirip
#tsaah

Padahal aslinya, kalau lagi dalam keadaan seperti itu paling enak adalah doa, kan doa orang teraniya katanya akan lebih cepat dikabulkan :)

Tapi sebagai manusia biasa, yang tak sempurna dan kadang salah, namun dihatiku anya satu, cinta untukmu, luar biasa..
#malah nyanyi
eh, sebagai manusia biasa, pastilah ya kesel pake banget, sakit pake banget kalau lagi ada yang menyakiti hati kita. Manusiawi kok. Malah itu harus, menandakan kalau kita masih punya hati, makanya masih bisa ngerasain sakit hati
#eh?

(masih) Wajar kalau saat kesel dan atau sakit gitu kita pengen ngebales atau ngelempar sesuatu ke orang yang nyakitin kita, bahkan mungkin kalaupun ngedoain, doa yang mungkin mendoakan keburukan untuk yang nyakitin kita itu.
Katanya, akan lebih baik kita memaafkan dan mendoakan kebaikan untuknya yang menyakiti kita, tapi apa iya segampang itu?
Lebih enak doain dia untuk mendapatkan balasan yang jauh lebih kejam dibanding apa yang dia lakuin ke kita daripada doain dia untuk terbuka hatinya.
#eh?
hahaha

Saya kalau lagi dalam keadaan disakiti juga pengennya sih gitu doanya, tapi saya percaya kok, Allah maha tahu, segala sesuatu pasti ada balasannya, jadi ndak perlu mendoakan keburukan untuk dia yang bertindak buruk ke kita, didoain saja semoga ndak ada "kita-kita" lagi yang tersakiti olehnya. Semoga keturunannya ndak ketemu orang model dia hingga keturunan dia sadar kalau dia itu ndak baik, dan semoga apa yang kita inginkan dikabulkan Allah.

Balik lagi ke dendam,
ya kalau saya bisa berdoa seperti itu berarti saya tidak dendam dong ya harusnya, tapi ternyata saya dendam, dan diajari balas dendam (cantik) oleh sahabat saya.
Caranya?
Membuktikan apa yang dia katakan atau dia perbuat untuk menyakiti kita itu tidak membuat sakit! Dan satu point lagi, kita buktikan kalau kita setingkat lebih tinggi dari apa yang dia katakan atau perbuat ke kita!

Misalnya, 
Dia menyakiti kita dengan memfitnah kita, maka kalau benar itu fitnah, ya kita buktikan saja kalau itu fitnah. 
Caranya? caranya ya cuma jadi diri sendiri apa adanya. 
Sekejam apapun fitnah itu, kalau itu benar fitnah dan kita jadi diri sendiri, tanpa perlu jelasin ke orang lain, orang lain tahu kok kalau itu fitnah.
Tunjukkan pada dia fitnahnya itu nggak bikin kita galau unyu-unyu, malah kalau perlu tunjukkan pada dia kalau kita bisa setigkat lebih keren dari apa yang difitnahkan itu.
Balas dedam (cantik)nya bisa ditambahin dengan kamu melakukan sesuatu yang jauh lebih baik dari yang difitnahkannya. Misal kamu difitnah tukang bohong, tunjukin aja kalau kamu justru pengantar pesan yang baik, tidak menambah dan mengurangi, karena memang aslinya kamu begitu. Nah satu poin lagi, kalau perlu sekarang tiap kali ngomong, tambahin sekalian siapa pengirim pesan, dimana dan kapannya.
eh yang terakhir lebay kayaknya =D

Ingat, saat sedang difitnah, apapun bentuk fitnahnya, meskipun cuma dikatain kita nggak bisa baca padahal aslinya kita bisa baca, jangan buang waktumu untuk menjelaskan kamu seperti apa, karena orang yang membencimu tak akan mempercayai, dan orang yang menyayangimu tak butuh, karena tanpa penjelasan itu, mereka sudah tahu kamu seperti apa. Jadi just be yourself.

Dia yang menyakiti kita dengan tindakannya, nampar kita misalnya, ndak perlulah nampar balik, balas dendam (cantik)nya dengan menampar dia bolak-balik dengan sikap kita. Sikap yang memaafkan dan tidak mendendam plus ngedoain kebaikan untuk orang itu. Abis ditampar, bilag aja, terimakasih ya tamparannya, kalau gini jadi tahu siapa yang sabar siapa yang nggak bisa jaga amarah, siapa yang bijak sipa yang culas, tamparan kamu sakit sih, tapi tenang, nggak akan kubales kok, Alhamdulilah aku paham kalau tamparan ndak bakalan ngubah sesuatu. 
Kalau perlu, tambahkan kalimat, Semoga saja nanti kamu bisa nggak nampar orang lagi, semoga nanti keluargamu ndak pernah ditampar orang karena ada anggota keluarganya yang suka nampar-nampar. Kalau dia punya hati sih sepertinya dia akan kerasa ketampar, kalau nggak nerasa ketampar ya atinya mungkin lagi digoreng di tukang nasi goreng deket perempatan.
#eh?

Balas dendam (cantik) itu susah, susah banget, makanya bagaimanapun dendam itu nggak baik. Saling lah memaafkan, mengikhlaskan.
Tapi sekali lagi, memaafkan dan mempercayai itu beda perkara ya.

Terus saya bisa?
Ya enggak lah
Saya masih belajar
Belajar biar ndak dendam, belajar biar kalaupun dendam, saya balas dendamnya dengan balas dendam (cantik).

Semoga bisa, dan harus bisa :)

Minggu, 20 Desember 2015

Mencintai atau Dicintai?

Saat ditanya mana yang lebih baik? Mencintai atau Dicintai?
Pasti akan banyak yang menjawab dicintai, tapi tidak bagi saya, saya akan menjawab, mencintai
Mungkin agak terdengar aneh, ya tapi kalau bagi saya yang katanya aneh ini, itu wajar lah ya

Kalau dulu pernah nulis tentang pemuja rahasia, kali ini paham deh kenapa ada beberapa orang yang memang jauh lebih baik memilih mencintai daripada dicintai (seperti saya, red)

Kenapa mencintai lebih baik bagi saya?
Pertama, karena InsyaAllah saya bisa mengontrol sakit hati saya
Kita tidak akan pernah tahu sesakit apa seseorang saat mencintai kita dan kita tak mampu membalasnya, dan kita juga tak akan pernah tahu apa yang akan dilakukan dia karena penolakan itu.
Memang sih itu bukan urusan kita, urusan dia yang mungkin tidak bisa mengontrol emosinya, tapi ya masak iya kita nggak merasa bersalah?
Kalau kita yang mencintai dan akhrnya terluka, kita bisa memilih akan terus sakit hati atau berenti sakit dan move on, lupakan sakitnya ingat pelajarannya, seperti ata pak mario teguh. Ya kalaupun akhirnya sumo alias susah move on, itukan ya salah kita sendiri, yang kurang bisa tegas dengan kebaikan yang jelas-jelas di depan mata.
Kalau dicintai, apa iya kita bisa maksain orang untuk berhenti mencintai kita? Kalau cintanya terlalu buta, bisa jadi malah kita akan jadi "korban"nya.
#tetibaserem

Kedua, karena dicintai terkadang menakutkan
Kalau dicintai sama orang yang tidak punya gangguan sih nggak papa ya, seneng malah, tapi kalau punya gangguan, misalnya posesif, ya serem sih ya.

Akan menyebalkan sekali saat dicintai oleh orang yang posesif. Posesif punya arti luas sih ya, mungkin pemaknaan tiap orang juga berbeda-beda
Kalau merujuk ke KBBI, posesif artinya bersifat merasa menjadi pemilik; mempunyai sifat cemburu.
Bagi yang menyebut cemburu itu tanda cinta, ya bersyukurlah kalau misalnya ada yang mencintaimu, lalu cemburu dan melakukan keposesifan kepadamu. Semoga tidak akan mengalami yang seperti di gambar ini
Sumber : Timeline Line

Kalau seperti gambar itu, masih bilang kalau posesif itu tanda cinta?
Ya selamat mencintai dan dicintai dengan cara itu kalau begitu

Itu masih posesif, kalau udah saiko malah lebih serem lagi

Mencintai atau dicintai, yang paling baik adalah mencintai dan dicintai oleh orang yang sama dengan kadar yang cukup, tidak berlebih dan tidak kekurangan. Apapun itu, jika berlebih, tidak baik, meskipun itu cinta, berlebihan tidak biak, akan muncul banyak nafsu yang malah menjerumuskan ke hal yang tidak baik mungkin.
Jadi cintailah orang secukunya, begitupun membenci, bencilah seseorang secukupnya. Kadang batas antara benci dan cinta itu tipis, kita bisa sangat membenci orang tang pernah kita cintai dan kita bisa mencintai orang yang pernah kita benci.
So, be careful

Bohong

Siapa yang tidak pernah berbohong?
Mungkin hampir semua pernah
I’m a liar too
Dulu, atau mungkin sampai sekarang
Saya sih ngerasanya dulu, bukan pembohong, hanya pencari alasan yang tepat saja
11 12 lah ya
Atau mungkin sama

Seperti saat saya ingin bolos kuliah, maka alasan yang paling tepat adalah nenek saya meninggal. Yup, nenek saya memang sudah meninggal, 15 tahun yang lalu Bukan berarti saya menggunakan alasan duka untuk sebuah kesenangan sesaat (bolos, red), tapi ya memang kadang surat sakit atau alasan kepentingan keluarga terlalu klise untuk alasan bolos. Toh akhirnya sampai sekarang, saya tidak pernah membolos dengan alasan itu.

Jadi mau bohongin saya?
Saya kadang bisa tahu, meski ujungnya saya pura-pura tidak tahu, karena konon katanya kalau kita pura-pura tidak tahu, maka yang bohong itu seneng.
#eh?

Kalau tentang white lie alias bohong untuk kebaikan, saya sebenernya tetap kurang setuju. Semanis-manisnya white lie, ia akan tergantikan oleh pahitnya kenyataan.
Udah kalau ketahuan pahit baanget, tetep dosa lagi,
Eh kecuali white lie yang menyangkut nyawa orang ya, seperti cerita kalau ada seorang yang berbohong saat ditanya dimana seorang lainnya, karena jika dia tidak berbohong, siorang yang dicari tadi akan dibunuh oleh yang menanyakan. Kalau masalah itu, (mungkin) saya setuju dengan white lie

Pernah denger ungkapan, sekali kamu boong, maka akan banyak kebohongan lagi muncul untuk menutupi kebohongan pertamamu
That’s true
Sering ngerasain itu

Lalu dimana letak poinnya?
Saya tahu saya egois kalau saya bilang saya tidak suka dibohongi, padahal saya juga pembohong.
Oke, itu dulu, saya sudah berusaha mengurangi bohong saya, dan saya sudah request ke orang tertentu, biasanya yang saya sayangi untuk tidak membohongi saya, apapun alasannya.
Maka saat dia membohongi saya, ya maaf, mungkin saya akan memaafkannya, tapi tak percaya lagi dengannya?
sumber : google
Egois?
Menurut saya bukan
Saya sudah nitip pesan, saya sudah mengatakan ketidaksukaan, kalau masih seperti itu ya, maaf, takkan ada lagi kepercayaan
Karena tetap, sekali seorang berbohong, maka akan banyak kebohongan muncul untuk menutupi yang pertama.
Kamu pikir saya nggak tahu kamu bohong?
Kamu pikir saya nggak ngeh cerita itu fiksi?
Saya hanya pura-pura nggak tahu untuk melihat sejah mana kamu berfikir saya bodoh karena berhasil kamu bohongi
#eh?
Dan ya, saking seringnya kamu bohong, saya kadang sudah ndak paham lagi lo mana omonganmu yang bener, sama yang bohong!

Eniwe, bohong itu tetep dosa, menyampaikan sesuatu tidak sesuai aslinya juga tidak baik
Tapi itu urusanmulah ya

Im not perfect too, tapi berusaha memperbaiki diri saya rasa itu wajib hukumnya.

Sabtu, 12 Desember 2015

Kusebut Wonderful Day

Hari ini...
MENYENANGKAN....

Sejak pindah ke bekasi, baru hari ini ngerasa bener-bener wonderful
Kejadian menyenangkan buanyaaak
meski yang kurang nyenengin juga lebih banyak, tapi masih berasa kok senengnya hidup disini
*nari salsa di pojokan kamar
*padahal ga bisa salsa
#eh?

Hari dimulai dari pagi hari, pagi hari punya utang koreksian modul praktikum, ada 7 praktikum yang belum saya nilai, dan ada 4 anak yang sedang nungguin modulnya dinilai. Alhasil, kalau yang biasanya mulai "gerak" jam 10, ini jam 10 sudah harus ke kampus untuk balikin modul.
Alhamdulilahnya semua lancar, sebelum jam 9 koreksian sudah selesai, input nilai juga selesai, tinggal nyariin wangsit biar mau diajakin mandi
#eh?

Sebelum akhirnya mandi, mulai untuk merencakan mau kemana hari ini, hhmm, saya bukan perencana yang baik, tapi saya lebih suka terencana kalau mau kemana-mana, biar "sekali jalan" alias "nggak bolak-balik" alias biar efektif dan efisien, makanya kadang suka esmosi kalau misal sudah merencanakan kemana tapi gagal gara-gara seorang perusak
#eh?
#curcol
kampus-service center-mall-pulang.
oke, berangkat jam10 sampe rumah paling lama ashar lah ya, masih sempet bikin jurnal.

Jam 10.00
Sebenernya pengen pakai sepatu ke kampus, tapi gara-gara sepatu flatnya nggak ada yang asyik, yaudahlah ya, pake sendal aja.
Orang cuma ngasih laporan ini, masak iya pake sepatu? :p

Sampai kampus dan disambut pertanyaan, kamu ngapain?
Dengan santainya jawab, balikin modul, baru sempet kekoreksi tadi pagi, maap ya dresscodenya gini
*sambil nyengir*
Dibalikin ke anaknya dan mereka bilang, ibu kok masuk? bukannya libur?
Ya kan saya sudah janji mau balikin modul
Jadi ibu kekantor cuma buat kita, terimakasih ya Bu, jadi tidak enak kita
(Nih ya diantara banyak mahasiswa yang terkadang suka seenaknya, nemu mahasiswa model gini itu bersyukur gitu rasanya, Alhamdulilah)
Ya tidak seperti itu juga sih

Pas mau pulang tertahan oleh anak bimbingan PA yang katanya mau curhat
Okelah ya, daripada dia ngambek lagi, saya buka konter psikolog dulu.
Setelah ijin minjem ruangan meskipun lagi nggak pake sepatu dan pake baju seadanya, bimbingan konseling dimulai.
Kirainnya mau bahas tentang akademik, taunya curhat tentang gebetannya, lhah, yaudahlah ya, gebetan bisa mempengaruhi akademik kok. Hahaha.
Curhatan selesai, dan pas mau (bener-bener) pulang, ketemu bocah-bocah dan pada takjub ngeliatin orang yang lagi nggak pake seragam, nggak pake batik (dresscode hari sabtu, red) dan pake sendal sambil bilang, Ah Ibu lucu ya pakai baju bebas.
Ekspresi takjub yang agak berlebihan sih ya, tapi biarin lah ya, terserahlah ya mau bilang apa, yang penting pulang aja. Haha.

Jam 10.20an
Sampai di service center hp android kesayangan.
Antriannya banyak, yasudahlah ya, pasti nanti akan ada waktunya.
#eh?
tentang si hp ini, jadi ceritanya dia ga bisa di charge, kalau hp BB ga bisa dicharge dulu tinggal ganti colokan chargernya aja, dan si BB ini bisa dicharge pake chrger kodok, jadi masih aman. Nah si android ini, baterenya batere tanam, kagak bisa dicharge kodok, baterenya abis yaudah di bobok lama :(
Sebenernya udah agak esmosi sama service center gara-gara minta sparepart seharga hp baru, cuma yaudahlah ya, bisa di cancel kok ya.
Pas mau ngancel dan ambil hp, agak esmosi ketika dibilang itu yang rusak motherbothnya
Woey woey woey
Itu cuma mati karena kehabisan batere, kemarin terakhir aja masih bisa nyala dia, kenapa tiba-tiba kena motherboth?
Oke saya nggak paham mesin, tapi setahu saya jalurnya colokan charger bukan ke motherboth kali. Kalau charger ngaruhnya ke baterai tanam atau casing mungkin iya, tapi bukan motherbothnya kayakanya. Atau mungkin saya yang perlu banyak belajar mesin!
Etapi, di nota pengembaliannya itu ada tulisan laporan kalau yang rusak adalah kabel port, kenapa nawarinnya mb? Entahlah, saya bawa pulang saja timbang makin aneh.
Lebih ngeselin pas mau dibalikin hpnya, bautnya ilang satu, saya komplain, sama csnya malah dikatain emang dari awal nggak ada. Marah sih enggak, cuma ngatain si cs yang seenaknya.
Mas, ini lengkap ya bautnya, sampe gara-gara baut hp saya ini dikatain abis dibongkar sama temen sebelahnya mas itu, enak aja bilang dari awal nggak ada, lagian lalau nggak ada, pasti nih di laporan penerimaan ditulis baut ilang satu, jangan seenaknya ya mas
Saya jadi pelanggan terlama kayaknya disitu, biarin dah ya, siapa suruh ngerjain saya
Ditengah nungguin baut dibalikin, temen kantor ngubungin,
Yaudahlah ya, timbang kesel sama si servisan ini, saya beli makan dulu, kesel bikin laper, dan kebetulan ada yang nitip, biar sekalian lah ya
Kalau ada yang bilang temen kantor itu seenaknya, kalian salah
Itu ekspresi "sayang" kami, hahaha
Bukan pemaksaan kok, memang bahasanya seperti itu, kadang orang menyayangi dengan cara yang "aneh"
dan bagian ini yang kusebut wonderful
Dulu pas kuliah setiap hari merasakan ke"aneh"an seperti ini.
Ya kali pak saya ke alun-alun cuma beli cilok
Belum lagi ekspresi laper yang sangat ketara waktu saya nggak dateng-dateng dan ditanyain halo, sampe mana, hahahaha
Dan jangan salah,
Si bapak2 ini tiap selasa sering bawain saya nasi uduk dan dimakan bareng sama yang lain, meski cuma seporsi nasi uduk dan bisa dibagi sampai 5 orang, berasa nikmat itu nasi uduknya.
Kalau pas begini itu, pengen deh di kantor aja, berasa kayak di rumah sendiri

Setelah sesi makan selesai, teman yang janjian mau belanja belum ngabarin, alhasil saya belanja aja sendirian di mall deket rumah.
Meskipun molor dari jadwal awal, biarin lah ya, yang penting seneng dan kejadian aja semua. Mungkin karena golongan darah O kali ya, jadi tetep aja pengennya harus sesuai dengan awal niat rencananya

Sumber : Line

Sampai di supermarketnya, temen ngubungin kalau dia akan nyusul, pas belanja sendirian, herannya yang saya beli adalah barang-barang ini,



Haha, niat sih memang pengen beli peralatan mandi
Tapi kok ya sampe beli lulur, conditioner dan hair mask, itu sebenernya di luar rencana btw
:p

Sampai rumah akhirnya jam 4 sore
Masih keitung ashar lah ya
#ngeles

Sempat mikir hari ini sebenernya temanya apa, tapi entah kenapa berasa seneng pake banget hari ini
Makanya kusebut wonderful day
Berasa sudah lama nggak senyum setenang senyum hari ini
Berasa sudah lama nggak bebas sebebas hari ini
Berasa sudah lama nggak mikir senyantai hari ini
Berasa sudah lama lupa kalau hidup "aneh" itu menyenangkan
Alhamdulilah :)



Rabu, 09 Desember 2015

Memaafkan dan Mempercayai

sumber : google


Memaafkan dan mempercayai itu beda, bedaaa jauh.
Saat kita disakiti oleh seseorang, pasti unsur kehilangan kepercayaan pada orang itu. 
Sakit hati saat disakiti itu pasti, tapi lebih pasti lagi kita akan kehilangan kepercayaan terhadap orang itu, bisa cuma hilang 0,1 persen, bisa juga sampai 100 persen.
Dulu ada yang bilang ke saya, memberi kesempatan kedua untuk seseorang yang pernah menyakiti kita itu sama halnya dengan memberikan kesempatan dia untuk menusuk jantung kita setelah sebelumnya meleset!
Saat dia bilang seperti itu tentu saja reaksi saya adalah berontak. Saya dan dia memang sering tidak setuju untuk tiap pendapat kita masing-masing, namun karena kita saling menyanyangi, saya yakin, ketidaksetujuan itu bukan mutlak, karena kita tidak setuju mungkin hanya saat itu, sesaat setelahnya kita akan saling mencoba memahami pendapat masing-masing kami. Seperti halnya saat ini, saya setuju kalau memang (kadang), memberi kesempatan kedua ke orang adalah memebri kesempatan dia untuk lebih menyakiti kita lagi

Keadaan yang benar adalah saat kita disakiti, kita langsung memaafkan, mendoakan orang yang menyakiti kita dan tetap berhubungan dengan dia seperti saat dia belum menyakiti kita alias kita harus melupakan sakitnya, mengingat pelajarannya dan seolah tidak terjadi apa-apa.
Itu keadaan yang benar.
Tapiiiiii
Bukannya kebanyakan orang yang disakiti justru akan menjadi dendam? Entah itu dendam yang baik atau yang buruk
Bukannya kebanyakan orang yang disakiti akan menyumpahi dan (kalaupun) mendoakan keburukan untuk yang menyakitinya?
Bukannya kebanyakan orang yang disakiti tidak akan memaafkan orang yang menyakitinya?
Bukannya kebanyakan orang yang disakiti tak akan melupakan dan memberi kesempatan orang itu untuk dekat lagi dengannya?

Balik lagi ke topik
Memaafkan orang yang telah menyakiti kita saja kadang terasa berat. Tapi saya yakin, masih banyak orang yang mampu memaafkan orang-orang yang menyakitinya.
Katanya, manusia itu tempatnya salah dan lupa, jadi wajarkan seorang manusia khilaf? dan diantara kekhilafan manusia itu pasti dia pernah menyakiti sesamanya.
Kita juga tidak mungkin kan tidak pernah melakukan salah kepada sesama?
Kalau balik ke situ, maka (menurut saya) pasti akan mudah untuk saling memaafkan.
Kalaupun misalnya tidak bisa langsung memaafkan, ya tunggulah, setiap setahun sekali pasti ada saat untuk saling memaafkan kok.
#eh?

Mempercayai-nya lagi
Ini bagian tersulit bagi saya, apalagi saat saya yang disakiti
Setelah mampu melewati fase memaafkan seseorang, fase yang ini terkadang jauh terasa berat. Kehilangan kepercayaan pada seseorang yang telah menyakiti biasanya tergantung dari sedalam mana sakit yang terjadi.
Seperti contohnya saat dibohongi seseorang, belum tentu besok saat dia menyampaikan informasi lagi kita percaya seperti saat pertama kali dia memberi informasi dan ternyata BOHONG!
#uups, kepencet Caps locknya

Tapi apakah kita akan terus tidak percaya sama orang hanya karena dia pernah membohongi kita sekali?
Mungkin waktu yang akan menjawab.
Tapi pastinya, sekali kepercayaan hilang, maka akan sulit untuk membuat kepercayaan itu muncul lagi
Sulit sih
Bukan tidak bisa
Cuma butuh lebih banyak pengorbanan

Dan buat yang ngeyel mintamaaf untuk sesuatu yang dia saja tidak paham poin salahnya, oh please
Terkadang orang tidak hanya butuh memaafkan, tapi butuh mempercayai sekali lagi.
Jadi jangan berfikir saat seorang menjauhimu karena kamu menyakitinya itu berarti dia tidak memaafkanmu, tapi dia sedang berusaha mempercayaimu.
Itupun kalau dia masih mau percaya