Minggu, 23 Desember 2012

Ketemu Lagi

Konflik ini, saya juga pernah mengalaminya, sekitar satu setengah tahun yang lalu. Bedanya dulu saya jadi peran utama, sekarang saya jadi pembantu, salah, peran pembantu maksudnya.

Konflik dalam pekerjaan itu sering terjadi, kalaupun mungkin belum pernah merasakan, ya mungkin belum atau mungkin sudah pernah tapi tidak dirasakan sebagai konflik.

Dasar konflik ini simpel si menurut saya, miskom alias miss communication, tapi karena ada kompor, jadi yang sebelumnya cuma secuil bisa jadi segedhe saya!:p
Dalam tim, tak semua orang kadang suka sama kita, mungkin ada juga yang kurang sreg sama kita, entah karena alasan logis atau yang tak logis. Kalau saya menyimpulkan si intinya adalah persaingan, ada yang lebih ingin terlihat baik jadi saat ada yang terkesan lebih baik dia akan mulai panas.
Itu kesimpulan saya si, nggak berniat fitnah lo.

Konflik ini, tentang dua orang dalam satu tim, intinya si miskom tadi, tapi salah seorang yang berkonflik bisa dengan mudahnya memutarbalikkan fakta yang ada, bisa mengubah kalimat a menjadi anti a, dan memang si orang ini sudah terkenal seperti itu. Orang yang satunya, kebetulan berprinsip yang kuat dan memang patuh pada aturan yang ada, jadi sekalinya ada yang ngelanggar aturan, dia ga bisa nerima. Dan konflik ini lebih mirip perang mulut, tapi apa yang diomongkan oleh salah satu yang berkonflik ini memang terkesan ndak mengenakkan, dia suka menyimpulkan hal yang salah dan menyebarkannya tanpa mengklarifikasinya lebih dulu. Sama halnya dengan orang satunya, bilangnya cuek, tapi sepertinya masih saja memasukkan ke hati dan menjelaskan apa yanh sebenernya terjadi, yang tentunya berbeda dengan apa yang disebarkan orang satunya.

Sayanya si sebenernya males dengerin yang seperti itu, bagi saya, jauh lebih penting saya liat keseharian mereka, karena itulah yang mencerminkan sifat asli mereka, dari situlah tampak kejadian yang sebenarnya dan siapa yang salah.
Seperti yang saya alami satu setengah tahun yang lalu, gegara miskom sayanya dimusuhi, dikata-katain bahkan sampai dicurigain.
Beberapa kali saya nangis, beberapa kali saya kecewa, bahkan beberapa kali saya pengen resign, tapi beberapa kali pula saya mampu bangkit lagi, karena saya masih punya Allah dan saat itu masih ada bintang di sisi saya, masi ada bintang yang menguatkan saya, masi ada bintang yang selalu berhasil bikin saya tersenyum.
Bintang selalu memberikan sisi lain dari apa yang saya liat.
Seperti ketika saya ingin membalas perilaku tidak menyenangkan seseorang, bintang bilang kalau saya harusnya tidak membalasnya, tapi saya harus jadi yang lebih baik dari dia dan harus lebih bersabar
Atau ketika saya bilang saya bosan dengan keadaan miskom seperti ini, dia selalu menyemangati saya
Atau lagi, ketika dia bilang dia ingin punya musuh, katanya si musuh itu sebenernya jauh lebih baik dari sahabat, kenapa, karena dia sering banget nyari kesalahan kita, dia sering banget ngeluangin waktu buat nyari kekurangan kita dan dia bilang ke kita, sakit si memang, tapi coba de pikir, dia itu justru sangat perhatian sama kita, dan dia ngasi tahu kekurangan kita dan secara tidak langsung dia ngasi kesempatan kita untuk memperbaiki diri kita, dan itu semua gratis. Jadi buat apa kita marah sama musuh kita? Harusnya kita berterimakasih pada musuh kita, karena dialah kita bisa memperbaiki diri kita.
Saya speechless ketika bintang bilang seperti itu, pengennya si ngebantah, mana ada musuh yang baik, tapi saat saya nyoba berfikir lagi, apa yang dikatain bintang memang bener.

Lagipula, saya percaya nggak ada sesuatu yang jelek terus atau yang baik terus, semua itu psti ada kadarnya, kadar baik dan jeleknya. Saat sesuatu terlihat jelek, pasti ada sisi baiknya, meski mungkin cuma sepersen atau bahkan nol koma berapa persen. Seperti halnya musuh itu tadi.
Bohong si kalau saya bilang saya ndak sakit ati, tapi saat saya coba tenang dan introspeksi, saya sadar, untuk apa sakit ati terhadap sesuatu yang tidak saya lakukan?
Saya juga menyadari dan membuat teori sendiri, bahwa kalau ada penyataan yang tidak baik tentang kita dan kita marah, itu tandanya mungkin memang pernyataan itu bener. Uupppsss, sori si kalo salah, namanya juga masi teori saya.

Dulu saya dikatain tukang fitnah,  penuh iri dan dengki dan semacamnya.
Ya sakit ati si, apalagi dulu saya orangnya gampang tersinggung dan ga suka kalo dituduh sesuatu yang ga saya lakukan, tapi bintang dengan bahasanya mampu membuat saya sadar, kalau saya ndak ngelakuin apa yang dituduhin, kenapa harus sakit hati? Kenapa harus emosi? Mau sesakit apapun saya, saya juga tettep dikatain seperti itukan?
Jadi yang bisa saya lakukan adalah be patience. Dan kalaupun yang dituduhkan itu bener, ya lebih baik saya mintamaaf dan berusaha untuk tidak melakukannya lagi. Tapi bukannya yang namanya tuduhan itu biasanya ga bener?
Jadi yasudahlah, senyum aja, liat permainan yang ada, pokoknya selama kamu benar, ndak perlu sakit hati untuk sesuatu yang tidak pernah kamu lakuin.
Ini kalimat saya lo, berdasar pengalaman.

Saya ndak ngerti apa jadinya saya kalau ndak ada bintang saat itu, mungkin saya ndak bakalan bisa bikin kalimat kayak diatas, mungkin saya ndak bakal bisa tersenyum dan cuek dengan pernyataan yang memojokkan saya. Dan mungkin akan banyak ati yang saya makan.
Oia lupa, waktu itu juga ada adek saya, dia memberi saran yang menurut saya good idea, jadi katanya saat ada orang yang menuduh kita macem2, kita hanya perlu jawab ya, kalo lewat sms, bales aja dengan huruf y, kalo ketemu, anggukin kepala aja. Bayangin deh, ketika ada orang yang dengan semangatnya nuduh macem2 dan kamu pasrah, apa yang dia rasakan? Pasti dia merasa makin jengkel kan? Itu kuncinya, jadi biar dia makin jengkel iyain aja de. Toh kalopun aslinya tidak, ga perlu ngebela diri sampe berbusa ko, cepat atau lambat semua orang juga pasti tahu kalau itu salah. Semoga waktunya cepat.

Ketika akhirnya ketemu lagi dengan konflik ini, saya tersenyum, apalagi ketika melihat seorang yang dituduh merasa sok cuek padahal raut mukanya masi kesel. Mungkin saya dulu juga kayak gitu kali ya mukanya.
Jadi berasa nostalgia yang ganti peran.
Sabar ya Mbak, semoga beneran bisa cuek, bisa ga masukin telinga dan hati tuduhan yang nggak bener itu. InsyaAllah kebenaran itu akan selalu jadi benar meski diputer jadi kayak gimanapun!:)
Dan kamu bintang, aku kangen kamu, kangen waktu kamu ngasi another point of view, meski mungkin sekarang aku uda bisa liat sisi lain itu sendiri, tapi pasti akan lebih banyak sisi lain yang terlihat kalau ada kamu juga di sini.

Tidak ada komentar: