Dia baik, dia jahat, dia sopan,
dia ga punya etika
Semua tergantung sudut pandangnya
Semua tergantung cara kita
melihatnya
Atau mungkin tergantung
pembandingnya?
Kata adek kos saya, rendy, maling itu
belum tentu orang jahat, bisa saja dia orang baik, tergantung sudut pandangnya.
Jika niatan dia maling untuk membelikan susu anaknya yang menangis di rumah dan
dia sudah mencoba mencari pekerjaan halal namun belum bisa, berarti kan maling
itu baik.
Apa memang begitu?
Tapi kalau dibandingin sama
pengamen, apa maling itu masih disebut
orang baik?
Kan kalau misalnya dia ngamen,
meski uangnya ga sebanyak dia maling dompet saya, eh tapi dompet saya juga
isinya Cuma 28.700, ehm, maling dompet yang isinya sejuta, entah dompetnya
siapa, yang jelas bukan dompet saya, paling gag kan uang hasil ngamen itu
halal, dan masih bisa dibuat beli susu, meski Cuma segelas.
Jadi, maling itu baik?
Atau tetap jahat?
Tergantung sudut pandang
Atau tergantung pembanding?
Aku tahu aku yang menyuruhmu
pergi jauh dari kehidupanku jikalau kamu ndak bisa selalu baik padaku.
Aku sadar aku yang memutuskan
hubungan baik kita karena aku tak kuat jikalau kamu menarikulur diriku
Tapi saat aku dalam keadaan butuh
bantuan, meskipun aku masih tertawa menutupi kesusahanku saat itu, kau
menolehku saja tidak
Sebegitunya ya?
Iya, aku tahu aku yang memintamu
menjauhiku, aku yang menghindari menatapmu akhir-akhir ini, aku yang berusaha
untuk tidak bertemu denganmu, tapi sampai seperti inikah responmu?
Aku tak mengerti, kau seperti itu
apa karena kau mengabulkan permintaanku atau kamu yang memang tak pernah peduli
padaku.
Paling tidak kita pernah saling
mengenal, paling tidak aku dalam keadaan susah tadi, paling tidak kau juga
laki-laki, dan paling tidak kau orang yang (dulu) pernah baik padaku, benarkah
sudah tak ada keinginan untuk membantu?
Bahkan untuk melihatku saja
tidak.
Sudut pandang mana yang harus
kulihat?
Pembanding mana yang harus
kuambil?
Aku tak tahu
Mungkin, memang yang terbaik
adalah membicarakan semua, agar tak pernah ada salah paham, agar semua
perbedaan bisa disatukan.
Tapi saat menunggumu untuk
bicara, sama saja aku menunggu pelangi tanpa hujan.
Mungkin, kau melakukan itu memang
karena kau mengabulkan permintaanku, membiarkan aku tertawa dengan tidak
memikirkanmu lagi dan membuatku tenang tanpa hadirmu lagi.
Mungkin
Hanya mungkin
2 komentar:
yupi,
setuju sama Saa-nee,
*peluk Saa-nee, terus cubit pipi dan sodorin sambel*
kalo bertolakan tu temen apa musuh si?:p
saaneechan, sumpah aku ga ngerti maksudnya, nanti jelaskan padakuh ya!:D
terus aku ga dipeluk ni siennra? mumpung aku belum mandi nii
Posting Komentar