Tempo hari nemu gambar ini di
grup BB gizi 2006 dan jadi penasaran dengan jawaban dari pertanyaan yang ada di
gambar ini.
Apalagi kalimat simple di
bawahnya, berasa nantangin dan ngajakin
perang banget gitu.
*siapin pedang
*eh?
Tapi pas dibaca-baca, jadi bingung sendiri, kenapa
untuk nebak nama ibu yang diketahui adalah nama suami dan nama anaknya ya?
Kalo namaku aja ga ada itu
nama ibuku masuk. Memang sih, biasanya ayah yang menyumbang nama dalam dalam
nama anaknya, lalu kenapa soal ini ngasih nama suami dan anaknya?
Kenapa ga disebutin nama
ayahnya?
*mulai protes sendiri
Jadi jawabannya apa?
Masih bingung ini
Di grup itu ada dua
jawaban terkuat, menurutku, tapi juga belum tahu mana yang bener.
Jadi alternatif namanya
adalah BILA atau BU SONY
Masuk kepala sih, eh
salah, masuk akal sih. Tapi ni ya, kalo misal namanya BILA, yang diambil dari
kata pertama, masak iya nama orang Cuma BILA?
Namaku aja panjang,
romadhiyana kisno saputri, kenapa nama dia Cuma BILA?
Kan nanggung papan
namanya?
Masak papan nama yang
panjang itu tulisannya Cuma BILA?
Aneh ah
*menurut saya
Terus ni ya, kalo namanya
BU SONY, ya pastilah, namanya juga istrinya Pak Sony, berarti namanya Bu Sony.
Lalu, ini jawaban yang
bener gitu?
Masih menurut saya, bukan,
kenapa? Karena masak namanya BU SONY sejak kecil? Berarti dia dari kecil udah
tau dong kalo bakal nikah sama yang namanya sony?
Lalu????
Apa jawabannya???
Bingung dengan pertanyaan
simple ini, kulempar sajalah pertanyaan ini ke kelas wonderfull. Yang tak bisa
kalo sehari aja ga baca jurnal, yang sampe makan pun harus pake appetizer
jurnal dan yang menganggap tugas itu seperti kasih sayang ibu, ndak akan pernah
habis.
*geduuuubrak*
*suara soal waktu
kulempar*
Alternatif jawaban dari
mereka:
Kata temen yang lagi bedmood : Bodo, mungkin
karena mikirnya sony ini masih sodaraan ki
joko bodo
Kata mamanya teman: NIA, mungkin
karena nama anaknya sonia kali ya?
Kata teman yang sudah
punya dua anak: YANG, entah
nemu dari mana jawaban ini, tapi kata teman yang ini, lebih baik kita tanya
alamat rumahnya dulu, lalu tanya ke orang rumahnya, siapa nama bu direktur
Revisian jawaban teman
yang lagi bedmood: namanya mamanya ROSA, emang sejak kecil dia tahu gitu nama anaknya rosa?
Kata temen yang mamanya
ikut jawab: SORO, karena
kan anaknya ROSA, suaminya SORO, jadi istrinya pasti SORO, atau kalo ga gitu
namanya POLYTRON, kan suaminya SONY, jadi dia POLYTRON
*ini nama orang apa merk
elektronik si?
Jadi, lepas dari semua
itu, nggak peduli lagi siapa nama bu direktur, toh kalopun kita tahu nama bu
direktur gag mungkin dia mau bayarin penelitian tesis kita atau ngerjain tugas
kita, kisah akan berlanjut ke penurunan IQ. Kenapa? Karena dalam kelas yang
wonderfull ini, tidak ada yang tahu nama bu direktur itu. Padahal kan itu hanya
PERTANYAAN SIMPLE DARI SEBUAH TES IQ. Yang artinya, (masih) menurut saya,
sekelas ini semua mengalami penurunan IQ.
Dulu, siennra dan saa
pernah mengeluhkan bahwa IQ mereka turun 50 dan 100 poin gara-gara ada di kelas
ini, saya nggak percaya, tapi waktu menjawab soal simple ini saya ndak bisa,
kayaknya beneran deh kalo saya juga ikutan mengalami penurunan IQ.
Dan saat mengkonfirmasi
pendapat teman-teman tentang penururnan IQ ini, mereka tiba-tiba mengiyakannya,
tapi anehnya, penurunan IQ hanya terjadi saat kita berada di kelas saja.
Mungkin karena terlalu capek dengan tugas kali ya, atau mungkin karena sudah
intoksifikasi dengan kajian-kajian ilmiah, sehingga saat di kelas yang terjadi
malah bukan pendapat atau perkataan ilmiah yang keluar, melainkan pendapat dan
perkataan yang wonderfull, makanya kusebut kelas wonderfull.
Kenapa wonderfull?
Karena kelas ini justru
mengeluarkan kata2 pedes yang bikin salah satu penghuni yang sedang galau
semakin sakit hati sejenak, namun segera sembuh galaunya setelah dipedang oleh
kalimat2 itu.
Pernah juga kelas ini
membuat dosen tersenyum Cuma gara-gara kalimat campak.
Pernah juga salah satu
penghuni kelas ini hampir me-MUNAH-kan
Pernah juga kelas ini
debat dengan dosen Cuma gara-gara amalgram
Pernah juga nyariin piso
buat dikasih ke salah satu mbah
Dan lainnya yang tidak
bisa disebut satu-satu.
Balik ke penurunan IQ.
Ternyata salah satu dari penghuni kelas justru mengaku dia mengalami kenaikan
IQnya.
Sebut saja namanya
supermayang. Namanya juga super, pasti semua tentangnya adalah super.
Bahkan dengan santainya
dia bilang, IQku naik dong, siapa bilang IQ turun, aku malah naik, akukan jadi
tambah pinter.
*suasana hening*
*beberapa orang
mengembangkan pemikirannnya*
Memang sih supermayang ini
semakin pinter, dia juga bisa jawab pertanyaan tadi dengan cepat, dia jawab BU
SONY, tapi entah itu jawaban tepat atau tidak.
Tapi pinternya supermayang
ini salah satunya adalah pinter ngatain orang, bahkan dia sekarang juga pinter
datang terlambat.
*eh?
Lalu seseorang nyeletuk,
emang sih supermayang naik IQnya, tapikan sebelumnya IQnya minus, minus 300 dan
naik 250, masih tetep aja minus. Sama juga bohong dong.
Ini kelas apa segerombolan
orang yang lidahnya kayak pedang si?
Tapi di sisi lain, pedang
yang bikin sakit itu justru bisa bikin semua orang yang tersabet pedang itu
jadi semakin baik. Seperti another point of view, nyelekitnya pedang itu
terkadang membuka pandangan orang lain yang akhirnya membuat mereka lebih baik
lagi
Dan mereka adalah my
second family, karena berada di tengah mereka membuatku layaknya ada dirumah
Love u!
#hug
8 komentar:
oh.. jadi kamu inget kalo ini tadi postinganmu gak ada judulnya?
*ngakak*
dasar geje!
sing nulis komen iki yo kok gelem ae dadi kancamu ya?
lha awakmu lucu e, geje ngono... XD
huaaaaa, iyaaaaa
lupaaaa
maafkeun
soale tadi publishnya via komputer rumah yang antrinya panjang, jadi rada buru-buru gitu!:p
alasyaaannn XD
*kepala batu mode on*
Kata temen yang mamanya ikut jawab: SORO, karena kan anaknya ROSA, suaminya SORO, jadi istrinya pasti SORO,
yan yg ini salah juga lho...
*komentator*
*jadi ngomentari soalnya ini disadur dari saya sih...*
*hidup POLYTRON!!*
alas yan?
namanya siapa mbak?
sodaraku ndak ada lo namanya alas
eh ndak ya, masalah soro itu benar adanya!:p
SORO, karena kan anaknya ROSA, suaminya SORO, jadi istrinya pasti SORO,
yang bener:
SORO, karena kan anaknya ROSA, suaminya SONY, jadi istrinya pasti SORO,
gitu maknyutku yan...
huaaaaaaa
maafkeun, rada tak kelihatan saya!:p
makasih koreksinya
huaaaaaaa
maafkeun, rada tak kelihatan saya!:p
makasih koreksinya
Posting Komentar