Ada dua rumah
tempat tinggal kita
Satu rumah yang
juga basecamp kita, rumah ini ada
tiga kamar, dua kamar untuk anggota perempuan dan satu kamar untuk yang punya
rumah. Yang punya rumah kebetulan sudah tua, kita menyebutnya Mbah Min, Mbah
Min ini adalah janda yang tidak kebetulan tidak punya anak, sehingga rumahnya
sering digunakan untuk tempat tinggal mahasiswa yang kkn disana.
Dan satu rumah
lagi, tempat ketua kita tinggal, dia mah enak, satu kamar dipake sendiri, eh
ndak si, sama anaknya yang punya rumah, kebetulan masih SD
ini foto kita sama Mbah Min!:)
Kesepakatan kita
adalah tiap malam melakukan rapat evaluasi dan rencana esok hari, dan rapat
dilaksanakan di basemcamp alias tempat tinggal perempuan.
Oia, disini kita
mulai pake panggilan kesayangan, ada papa, mama, mami, tante1, tante 2, idi dan
pije.
Papa, adalah ketua
kelompok ini, satu-satunya cowok, jadi dipanggillah papa
Mama, adalah orang
yang paling sabar menghadapi kita semua, dia juga yang selalu bangun pagi
belanja dan masak untuk kita semua
Mami, singkatan
dari mami tiri, adalah orang yang paling nyantai, jadi terkesan seenaknya
sendiri, dan kurang mau bersosialisasi
Tante, singkatan
dari tante girang 1 adalah orang yang kebagian ngurusi peijinan dan diplomasi
dengan laki-laki yang lebih tua, oia, tante 1 ini merangkap sebagai mikora
alias miss korah-korah, karena seringnya dia korah-korah (cuci piring, red)
Tante, singkatan
dari tante girang 2 adalah orang yang kebagian ngurusi peijinan dan diplomasi
dengan anak-anak sekolah
Idi, adalah anak
dari mama dan papa, singkatan dari, ehm, biar anggota kucur mania aja de yang
tahu
Dan pije, singkatan
dari Pembantu Jenius, dia sebenernya pengen diangkat anak sama mamapapa, tapi karena
mamapapa sudah punya anak, jadi dia dianggap pembantu saja
Oia, selain anggota
kucur mania, kita punya nama kesayangan juga buat dosen pembimbing, yang kita
sebut papi, kepala desa yang kita sebut pak kei, sapinya mbah min yang kita
sebut dona dan sandi.
Resminya, kita
harus ada di kucur tanggal 23 November 2009, jadi kita pindahannya minggu, 22
Novembernya.
Pindahan kali itu
diiringi ujan deres, mulai dari malang sampe kucur.
eh tapikan kucur
masih malang ya?;p
Malem pertama di
kucur dimulai dari saya yang tidur di lantai, bukan karena apa-apa si, tapi
tahu diri. Kebetulan saya sekamar dengan idi dan mama, dan kita capek pindahan
hari itu, kalo kita tidur bertiga, susah selonjorannya, jadi saya mengalah
untuk tidur di bawah agar kita bisa menyelonjorkan kaki dengan tenang.
Dan ya, kucur ini
pucuk gunung lo, tidur di bawah ini cukup kerasa dinginnya!T_T
***
Ternyata selain
disambut dengan hujan, kita juga disambut dengan air yang tidak mengalir. Jadi
di Kucur ini kalo ndak salah ndak ada PDAM, sumber airnya adalah mata air di
tengah gunung yang dialirkan melalui pipa-pipa ke rumah, dan entah kenapa pas
kita dateng airnya ga mengalir. Jadinya kita terpaksa nimba air dari sumur.
Untungnya yang punya sumur itu rumahnya dekat, tapi masio dekat, arahnya menurun
dari rumah, jadi saat kita membawa seember air itu butuh perjuangan!=D
*lebay*
Saya baru menyadari
saat saya males mandi di rumah dan ayah bilang, wong sekarang mandi tinggal mandi aja males, gimana dulu, jamannya
mandi harus nimba dulu, pasti kamu ga bakalan mandi.
Ternyata mandi yang
harus nimba air dulu itu bener-bener perjuangan ya, apalagi pas kita ang nimba
dan orang lain yang mandi. Dan ini kejadian lo, pagi-pagi uda ada yang ngajak
berantem gara-gara make air hasil nimba orang lain!=D
Tapi, disetiap
kesusahan pasti ada yang menarik. Pagi itu, dinginnya mmemang masih terasa,
saking terasanya saat kita ngomong, seperti ada udara yang keluar dari mulut,
jadi lucu gitu, berasa di kutub.
Sayangnya seminggu
pertama ini, ndak ada yang bawa kamera digital, jadi sayang nggak ada foto-foto
yang bisa diaplot, kalopun ada, masi pake hape 3500classic saya.
Hari pertama dan
kedua masih banyak adaptasi, karena kita belum memulai satu kegiatan pun
sebelum MMD atau Musyawarah Masyarakat Desa. MMD sendiri dilakukan rabu, karena
jadwal Pak Kei hanya bisa hari rabu.
Sebenernya, kita
menyepakati tugas harian, ada yang nyuci piring, masak, belanja dan beresin
rumah, tapi ujung-ujungnya, karena yang pinter masak Cuma mama, jadi urusan
dapur mama yang urus, dan saat mama belanja seringnya semua masih tidur
*ini anak perempuan
males-males ya!:p*
Jaman dulu, yang
bawa laptop Cuma dua orang, saya dan papa, kita menyepakatinya karena memang
ndak takut kalo listrik di basecamp
tidak cukup kuat. Dan dibasecamp ini
nggak ada tipi lo, ndak ada hiburan, kalopun ada hanya lagu-lagu dari laptop
ini, dan kita punya lagu wajib lo, yang mesti di dengerin tiap pagi, dan lagu
wajib minggu pertama adalah lagunya po3three, ku tak laku-laku dan lagunya BCL,
karena kucinta kau
Jaaaaan, lagunya
galo!=D
Oia ampir lupa, pas
kita tinggal di Kucur ini, ternyata ada juga mahasiswa dari UM yang kebetulan
juga sedang kkn, jadi lumayan lah buat gebetan, eh salah, kenalan
Dan beginilah
(rencana) jadwal kita selama di Kucur
Emang!
Jadi di seasaon dua
ini tugas utama kita adalah membuat 8 kegiatan ini:
1.
MMD
Atau
akronim dari Musyarah Masyarakat Desa. Sekilas kita menganggapnya adalah
semacam pertemuan dengan kepala desa, kepala dusun dan perangkat desa untuk
perkenalan, permohonan izin dan penjelasan program-program yang akan kita
lakukan, tetapi ternyata, menurut papi, bukan hanya tentang itu, tapi tentang
semua usaha mendekatkan diri dengan warga desa. Kebetulannya selain MMD secara
resmi yaitu perkenalan dan perpisahan, ada pula kegiatan lomba takbir keliling
dan lomba masak
2.
Penyuluhan
Kalo
kata papi si, kita mesti melakukan penyuluhan individu dan penyuluhan kelompok.
Nah kitanya mikir individu dan kelompok ini adalah penyuluhnya, jadi saat papi
bilang 4x penyuluhan individu dan 4x penyuluhan kelompok, kita si mikirnya 4x
seorang harus menyuluh secara sendiri dan 4x secara berkelompok, kalo seorang
8, berarti akan ada 56 penyuluhan.
*wauw*
Tapi
ternyata salah, bukan penyuluhnya, tapi yang disuluh. Ya tetep si penyulhan
dilakukan 8x, tapikan kalo yang disuluh perseorangan, lebih mudah, mudah
melakukan dan ga kerepotan!=D
3.
Penjaringan
dan Penanganan
Adalah
kegiatan untuk menjaring balita yang mengalami masalah gizi dan menanganinya
4.
Intervensi
Intervensi
adalah ikut terlibat dalam kegiatan gizi yang ada disana
5.
Refreshing
Kader
Memberikan
refreshing kepada kader tentang ilmu-ilmu ”pergizian” yang baru
6.
TTG
(Teknologi Tepat Guna)
Adalah
kegiatan mencari dan memanfaatkan sumber daya alam disana dan merubahnya
menjadi sumber penghasilan baru bagi masyarakatnya
7.
Kerjasama
lintas sektor dan lintas program
Program-program
yang melibatkan banyak sektor dan banyak program dan membutuhkan kerjasama
lintas sektor dan lintas program.
8.
Monitoring
dan Evaluasi
Memonitor
dan mengevaluasi program-program yang telah dilakukan
Jadi ga salah kan
kalo jadwal kita padet?
Berasa artis ajah
Niatnya si
pengalaman seminggu dijadiin satu part gitu, tapi kayaknya terlalu panjang de,
readers, maaf ya
Ada tiga kegiatan
besar di minggu ini, dan kita belum mulai penyuluhan, tahu kenapa? Karena
posternya belum jadi
*alasan ga tepak
blas*
Semua kegiatan
kebetulan tentang MMD
Kegiatan pertama
adalah acara perkenalan dengan kepala desa, kepala dusun dan perangkat desa
Kegiatan kedua
adalah takbir keliling, jadi takbir keliling ini adalah sebuah lomba takbir
yang dipenuhi dengan lampion-lampion untuk menyambut Idul Adha, ini adalah
kegiatan rutin desa yang biasa bekerjasama dengan mahasiswa yang sedang kkn
Dan ketiga adalah
penanaman pohon dalam rangka ulangtahun siapa gitu
#eh?
Di kegiatan
pertama, ada hal menarik apa ya?
*inget2*
Oiaaaa
Jadi pas itu, kita
memastikan untuk pesan konsumsi ke warga desa, kita ngundang sekitar 60an orang
lo, kades, kasun, perangkat, kader, pak RT, pak RW dan semuanya.
Ternyata
konsumsinya Cuma kue 1 biji, kecil dengan kotak yang besar, jadinya mama dan
idi langung turun gunung dan mencari makanan, kata idi si mama pas itu ngebut
banget naek motornya, dan saat mereka beli roti goreng di daerah dieng, roti
gorengnya pas tinggal 60. Wauw banget ga sih pas itu?
Dan saat kita
berada di desa, SDN Kucur sedang direnovasi, jadi balai desanya kalo pagi
dipake sekolah SD makanya jarang bisa dipake pagi balai desanya, kalupun mau
make balaidesa juga harus beberes kursi, beberes kursi dengan 6 perempuan dan 1
laki-laki, seru kan?
Paling seru ada;ah
ketika yang datang MMD bisa diitung pake jari, jari tangan malah, hayo salah
siapa?
Hayo konsumsinya
mau diapain? Dijual juga ndak bakal ada yang laku
Ya dimakan
bareng-bareng lah malemnya, lumayan ngirit biaya makan
*ngirit katanya*
Kegiatan kedua,
lomba takbir keliling
Jadi selain jadi
juri, kita ikut merencanakan kegiatannya, kebetulan yang ikut dalam acara-acara
rapat adalah saya dan papa.
Dan pas takbir
keliling, subhanallah, ini bukan bermaksud lebay si, tapi memang seru sekali
acaranya
Ada banyak lampion,
sura takbir yang enak didengar, semua tentang keceriaan dan kegembiraan.
Oia, sudah ada
kamera lo, kamera digital milik saya yang ternyata baterainya ngedrop dan
kameranya mami.
Jadi ketika tante 2
dan pije membawa kamera dan mencoba memotret, mereka mencari tempat yang pas,
dan setelah mendapat tempatnya, baru aja mau motret, baterai kamera abis, haha,
sumpah ga tepak banget ni baterai matinya.
Saya kebetulan jadi
juri bersama teman-teman UM, hamsyong? Pasti lah, secara saya masih belum kenal
dengan teman-teman UM, mereka asyik ngobrol dan saya sok jadi pendiem, dan kita
dengan pedenya duduk di depan sebuah rumah yang ternyata di dalem rumah itu ada
orangnya.
*Glodaaaaak*
*memalukan*
Dan yaaaa, kita
semua sepakat kalo ini malam adalah malam yang indah
Mumpung inget, jadi
temen-temen UM ini memiliki ketua yang disebut kordes kalo ga salah, namanya
Dedi, dan dia lah yang paling sering saya ajak berantem.
Acara sholat ied
kurang begitu berkesan, karena idi dan pije sudah turun ke malang saat shubuh,
mama pulang ke kediri, mami ilang entah kemana, mami ini paling sering ijin,
katanya si sakit, jadi yang sholat ied Cuma saya dan tante 2 serta papa, abis
sholat kita turun, dan sorenya baru balik lagi ke atas.
Kegiatan ketiga adalah
penanaman pohon. Sebelum menanam pohon, kita upacara dulu lo, setalah lama ga
upacara kita upacara, serukan?
Abis upacara satu
orang diberi satu bibit pohon, dan saat yang lain-lain foto-foto, saya dan mama
pulang ke basecamp untuk mengambil buku 7 format posyandu pesanan bu bidan.
Jadi ya, di Kucur
ini, saat semua desa di kecamatan Dau sudah punya buku 7 format posyandu, kucur
belum punya, dan kita dimintai tolong bu bidan untuk membuatkannya. Cerita
menariknya adalah ketika saya dan idi meminjam contoh buku 7 format posyandu ke
desa sebelah, ternyata bu carik desa sebelah adalah orang yang suka cerita,
beliau cerita mulai anaknya, posyandunya, kadernya dan berbagai macemnya,
hingga akhirnya saya dan idi ”betah” sekali ada disana!=D
Oke, kebali ke pohon.
Sebenernya sampe
sekarang saya ndak tahu lo, 7 bibit yang diberikan ke kita kemana perginya,
katanya si dibawa dan ditanem sama saudaranya Mbah Min, jadi kita ndak perlu
nanem sendiri. Jadi yasudahlah, semoga pohon tertanam dengan baik.
Seharian ini, kita
ngelembur bikin poster buat penyuluhan, karena ada sekitar 56 penyuluhan,
kebayang kan berapa poster yang harus dibikin?
Sebelum berangkat
si kita pamit ke papi kalo poster uda selesai semua, padahal ya belum lah,
posternya masi kurang banyak, belum soal pre dan pos tesnya, intinya masih
banyak yang belum dikerjakan, jadi malem minggu ini kita lembur
Horeeeeee
*salah bangga*
Tamu rutin di Kucur
adalah calon suami, eh suaminya mami, sebut saja papi dan seorang yang lagi
ngejar tante 2, sebut saja bang mir. Mereka berdua ini cukup eh sangat membantu
lah, secara kita memang butuh tenaga cowok.
Sabtu itu kita
bener-berner berantakan, mana kita bikin poster dengan cara manual lagi, bukan
ngeprint bentuk poster, jadi ada banyak guntingan kertas di sana-sini, mulai
siang sampe malem kerjaan hanya bikin poster dan ngerusuhi rumah dengan
guntingan kertas, sampe saat magrib tiba, mulai muncul ketegangan.
Saat itu ada mobil
berenti di depan basecamp kita. Idi
dengan santai nyeletuk, jangan-jangan itu
papi, papikan mobilnya kijang kan?
Saya menjawab, masak si? Lagian demi apa papi kesini
Lalu ada yang
nambahi, siapa tahu beliau lagi
malemmingguan sambil maen kesini
Oh yasudah kita terima saja lah, ngapain takut si? Jawabku
Woey2 sadar, kalo itu papi, apa yang akan kita lakukan,
kita pamitnya sudah ngerjakan poster lo, tapi liat apa yang ada di basecamp!! Teriak Idi
Kita langsung
panik, berusaha menyembunyikan semuanya, dan menata basecamp serapi mungkin.
Ternyataaaaaaaaaaaaaaaa
Yang datenga dalah
si bang mir, katanya si dia lagi ulang tahun , jadi bawain kita makanan, dan
saat dia masuk rumah, kita sekelompok langsung nyeletuk
Lain kali kalo datang jangan bawa mobil ya, bikin kita
deg-degan saja!
Si Bang Mir hanya
nyengir
Malam minggu kita
ini, meski tak ada tipi tapi full hiburan ya, paling sering hiburannya adalah
papa konser, entah dia yang nyanyi dengan gaya lebaynya atau dia fashion show,
cukup lah membuat kita tersenyum di tiap malam minggu.
Dari sini saya
belajar, lebih banyak belajar syukur si
Mensyukuri kalau
saya selama ini mandi ga harus nimba dulu, jadi harus rajin mandi
Mensyukuri kalau
meski di pucuk gunung gini, kita tidak kekurangan bahan makanan, karena memang
ada seorang yang tiap pagi berberlanja di pasar dinoyo dan menjualnya diatas
Mensyukuri kalau
hiburan bukan hanya dari tipi
Dan mensyukuri
mendapatkan teman-teman yang bisa saling membuat tersenyum
Belajar juga
tentang masyarakat dan hubungan baik dengan mahasiswa kampus lain
Dan belajar saling
menghormati dan menghargai sesama
Di Kucur ini, tiap
keluar kita sering pake jas almamater, dan tiap ketemu warga kita saling
mengucapkan kata monggo (mari, red).
Dan kalo ketemu anak kecil, pasti mereka mengucapkan dan menyapa dengan kata ka
ka, yang akhirnya baru diketahui kalo ka ka itu dari kata ka ka en (kkn, red)
*gedubrak*
Ada banyak
pelajaran berharga disini
Jika kita mau
belajar
Dan belajar itu,
bisa dimana saja