Rabu, 26 Februari 2014

Ketika Perasaan dan Pikiran tak Sejalan


Gambar diambil dari sini

Terkadang akan datang suatu keadaan dimana perasaan dan pikiran tak sejalan. Hati kecil yang sering dianggap benar cukup mampu membuat pikiran terkalahkan. Lalu bagaimana ketika hati kecil merasa ada yang tak beres dengan sesuatu? Haruskah percaya sama hati kecil dan perasaan yang membuat hati tak tenang atau mulai berfikir ada banyak kemungkinan yang lebih beres dibanding apa yang dirasa hati? Atau hati dan otak diadu kayak gambar diatas?

Tiap orang pasti punya jawaban dengan alsan sendiri-sendiri.
Kalau saya, saya akan berusaha untuk percaya pikiran yang lebih beres timbang hati kecil yang membuat deg-degan sendiri.
Karena terfikirkan karena dirasakan bisa kejadian.
Jadi kalau misal rasa ndak enak atau ndak nyaman yang timbul dan dibesar-besarkan, maka kemungkinan itulah nanti yang jadi kenyataan.

Ada orang saat dia sebelumnya hanya guyon dan bilang bagaimana kalau saat asyik jalan-jalan naik motor bannya bocor? dan ternyata besoknya bannya bocor saat sedang dipakai jalan.
Maka akan lebih baik saat merasakan hal yang tak enak tak usah dibesar-besarkan apalagi dipakai guyon, biar ndak kejadian.

Karena ketika hati mulai merasa yang tak beres, bukan berarti hati tahu bahwa terjadi ketidakberesan, tapi hati memberikan alarm. Dan bagaimana cara kamu menyikapi alarm itulah yang menentukan siapa dirimu.

Tidak ada komentar: