Kalau ada peribahasa sedia payung
sebelum hujan, ada nggak ya peribahasa cari payung penelitian untuk menghemat
pengeluaran?
#maksa
Penelitian eksperimental itu
pastinya butuh uang banyak, tenaga ekstra dan pastinya otak yang kerja keras.
Jadi kalau ada di bawah payung penelitian mungkin akan lebih aman, menurut saya
sih
Entah kenapa dia disebut payung
penelitian, entah payung penelitian entah penelitian payung, intinya adalah
penelitian dengan satu ide besar yang nantinya dari ide itu dikembangkan
pemikiran-pemikiran yang lain, misalnya ide pemberian bahan a terhadap keadaan
b, dari a dan b ini akan ada banyak parameter yang bisa dilihat, makanya ini
disebut payung penelitian.
Kenapa aman?
Biasanya payung penelitian ini
punya sponsor, jadi uang yang keluar selama penelitian kemungkinan akan diganti
oleh sponsor, kalaupun tak ada sponsor pasti ada yang namanya kelompok, jadi
bisa lebih irit saat mengeluarkan uang untuk penelitian ini. Selain itu, karena
di bawah payung ada banyak orang, maka kita bisa saling tukar info tentang
penelitian, jadi tenaga dan otak tak terlalu terforsir. Tapi pastinya, payung
penelitian ini akan terasa jauh lebih irit.
Kalau di cover tugas akhir, entah
itu skripsi, tesis, disertasi, biasanya ada tulisan TUGAS AKHIR INI DIGUNAKAN
UNTUK MEMENUHI SYARAT MEMPEROLEH GELAR, dari tulisan ini jelasnya tujuan
penelitian tugas akhir biasanya hanya untuk memperoleh gelar. Tapi ndak semua penelitian itu tujuannya itu
kok. Ada beberapa orang pinter (pastinya bukan saya, red) yang memang ingin
mengembangkan atau memahami sesuatu sehingga dia mendisain sebuah penelitian,
bukan hanya untuk sebuah gelar saja.
Kalau saya sih, kadang
berangan-angan ingin meneliti sesuatu yang sering saya temui, seperti misalnya
apa benar kopi bisa merangsang orang itu bab, atau apa benar terlalu banyak
minum minuman suplemen yang tinggi protein merusak ginjal, atau mencari suatu
bahan yang bisa nyembuhin alergi, karena hampir 2 tahun ini saya sering alergi
#curcol
Tapi saya juga sadar kalau
penelitian itu ndak murah, jadi ya biar saya nyari info dari jurnal saja deh
daripada penelitian sendir
#mutung
Tapi (lagi) bukannya sesuatu itu
harus diusahakan semaksimal mungkin ya? Jadi selain karena saya ingin tahu,
saya juga bisa mendapat gelar, apalagi kalau sudah kenal beberapa orang di
kelas ini saya merasa lebih banyak link sponsor. Jadi semester awal saya mulai
mendesain sebuah proposal. Proposal mulai dari sebagai tugas mata kuliah
metodologi sampai ke benar-benar proposal penelitian.
Seingat saya, proposal pertama
saya adalah tentang daun mahkota dewa dengan alergi, karena saya tak menemukan
alasan yang tepat mengapa mahkota dewa, saya pindah ke lain hati, jadi ke
kurkumin. Kurkumin ini adalah salah satu zat aktif yang ada di kunyit, jahe,
dan sejenisnya. Masih dihubungkan dengan alergi. Jadi sampai akhir semester 1
saya sudah 2x ngerjain proposal lo
#bangga
Selanjutnya saya diajak membuat payung
penelitian, karena payung, jadi saya tak bisa memaksakan keinginan saya, harus
ada keinginan teman dan pembimbing juga, jadilah saat itu proposal saya berubah
dari yang kurkumin dan alergi menjadi kurkumin dan antiobiotik terhadap
serangan bakteri. Keren nggak si? Bagi saya keren
Karena waktu tak pernah berhenti
berjalan, begitu saya proposal saya
#eh?
Karena satu dan lain hal, serta
setelah saya bergalau unyu-unyu, nangis plus ketawa sendiri di kamar dan
guling-guling di rampal, saya akhirnya melepas payung penelitian itu, dan
berubah ke payung penelitian yang lain.
Payung penelitian yang akhirnya
benar-benar menjadi penelitian tesis saya ini, saya ditawari oleh soulmate saya
yang dianya ditawari oleh mahasiswa S3.
Di sini, posisi saya menurut saya
nggak jelas, tapi demi sebuah gelar, saya berusaha sabar dengan posisi yang
ada. Entah perasaan saya entah kenyataan, kaproyek saya tampaknya kurang sreg
dengan saya, bukan, mungkin perasaan saya saja. Saya terkadang terlalu
sensitif, dan saat saya sudah pernah ”nggak dianggep penting” maka saya ilfil
dan suka jadi ”benci” tiba-tiba pada orang. Beneran ini sifat yang nggak baik,
jadi jangan di tiru.
Karena perasaan saya yang sudah
nggak sreg sama kaproyek tapi saya masih harus men-sreg-kan diri, jadi makanan
favorit saya nambah, yaitu hati.
Saya benar-benar setuju kalau ada
yang bilang musuh paling besar adalah diri sendiri, karena memang sejak
penelitian ini berlangsung, saya merasakannya, bagaimana rasanya melawan kecewa
hati dan menampakkannya dalam bentuk senyum, syukur, ikhlas, sabar dan tenang.
Jadi ingat coretan saya tentang
tugas akhir ini deh.
Balik ke payung penelitian,
#berasa muter kemana-mana tulisan
ini
Kalau ada yang bilang ikut payung
penelitian itu enak, jangan langsung percaya, semua itu pasti ada enak nggak
enaknya kok
Mungkin memang banyak enaknya
ikut payung penelitian, tapi kita tak bisa gerak sebebas kalau kita tidak
dibawah payung, kita akan terpaku hanya dibagian yang memang kebetulan menjadi
bagian kita dalam penelitian payung itu, kita nggak bisa sok idealis dengan
mencari apa yang kita inginkan, tapi kita harus ingin mencari apa yang sudah bagian
kita.
Begitu juga sebaliknya, kalau
kita tidak di bawah payung penelitian, kita bisa bebas mengarahkan penelitian
yang akan kita lakukan, kita bisa seenaknya memilih parameter atau
memperlakukan sesuatu jika memang itu diperlukanuntuk menambahkan informasi,
tapi ndak enaknya, semakin banyak yang kita ingin tahu, semakin banyak pula
uang yang keluar.
Seorang peneliti yang sedang
meneliti sesuai keinginan hatinya mungkin berkata, enak ya di bawah payung penelitian, ndak perlu mikirin nyari uang
dimana, tapi sayang mereka nggak bisa bebas, bakal terfokus disitu aja, ndak
ideal penelitiannya, mending kayak aku aja, bisa neliti sesuai keinginanku
Sementara peneliti lain yang
dibawah payung penelitian berkata, kata
siapa, meskipun terbatas, tapikan berguna bagi orang lain, daripada situ,
sesuai keinginan tapi berubah jadi pelit
Kalau ni ya saya ditanyain suka
yang mana, saya jawab suka dua-duanya dan kalau ada yang bilang, enak ya kamu
ikut payung penelitian, saya akan jawab, yuk,
tuker tempat a?
Ndak ada yang benar-benar enak
atau yang isinya enak terus, semuanya itu seimbang, ditengah keenakan akan ada
ketidakenakan, menurut saya sih.
4 komentar:
bukannya pohon penelitian yaaa? hahaha... semua yg terjadi ada hikmahnya, kalo bagiku pribadi penelitian ini sebagai ajang melatiiih kesabaraan bangeeet bangeeet... bersyukur kuliah di Malang dan mengalami semua hal2. meskipun terkdg meringis sakit tp akhirnya skrg sdh bs senyum2 doank apapun yg terjadi...
lebih suka nyebutnya payung sih, soalnya kalau payung kan bisa melindungi yang ada di bawahnya, kalau pohob, teduh sih, cuma kalau ujan berlindung di pohon masih sering basah
maksih yah informasinya :)
bahasa inggrisnya payung penelitian apa yah? help please, hehe.. ^_^
Posting Komentar