Rabu, 27 Maret 2013

Payung penelitian

Kalau ada peribahasa sedia payung sebelum hujan, ada nggak ya peribahasa cari payung penelitian untuk menghemat pengeluaran?
#maksa

Penelitian eksperimental itu pastinya butuh uang banyak, tenaga ekstra dan pastinya otak yang kerja keras. Jadi kalau ada di bawah payung penelitian mungkin akan lebih aman, menurut saya sih
Entah kenapa dia disebut payung penelitian, entah payung penelitian entah penelitian payung, intinya adalah penelitian dengan satu ide besar yang nantinya dari ide itu dikembangkan pemikiran-pemikiran yang lain, misalnya ide pemberian bahan a terhadap keadaan b, dari a dan b ini akan ada banyak parameter yang bisa dilihat, makanya ini disebut payung penelitian.
Kenapa aman?
Biasanya payung penelitian ini punya sponsor, jadi uang yang keluar selama penelitian kemungkinan akan diganti oleh sponsor, kalaupun tak ada sponsor pasti ada yang namanya kelompok, jadi bisa lebih irit saat mengeluarkan uang untuk penelitian ini. Selain itu, karena di bawah payung ada banyak orang, maka kita bisa saling tukar info tentang penelitian, jadi tenaga dan otak tak terlalu terforsir. Tapi pastinya, payung penelitian ini akan terasa jauh lebih irit.

Kalau di cover tugas akhir, entah itu skripsi, tesis, disertasi, biasanya ada tulisan TUGAS AKHIR INI DIGUNAKAN UNTUK MEMENUHI SYARAT MEMPEROLEH GELAR, dari tulisan ini jelasnya tujuan penelitian tugas akhir biasanya hanya untuk memperoleh gelar.  Tapi ndak semua penelitian itu tujuannya itu kok. Ada beberapa orang pinter (pastinya bukan saya, red) yang memang ingin mengembangkan atau memahami sesuatu sehingga dia mendisain sebuah penelitian, bukan hanya untuk sebuah gelar saja.

Kalau saya sih, kadang berangan-angan ingin meneliti sesuatu yang sering saya temui, seperti misalnya apa benar kopi bisa merangsang orang itu bab, atau apa benar terlalu banyak minum minuman suplemen yang tinggi protein merusak ginjal, atau mencari suatu bahan yang bisa nyembuhin alergi, karena hampir 2 tahun ini saya sering alergi
#curcol
Tapi saya juga sadar kalau penelitian itu ndak murah, jadi ya biar saya nyari info dari jurnal saja deh daripada penelitian sendir
#mutung
Tapi (lagi) bukannya sesuatu itu harus diusahakan semaksimal mungkin ya? Jadi selain karena saya ingin tahu, saya juga bisa mendapat gelar, apalagi kalau sudah kenal beberapa orang di kelas ini saya merasa lebih banyak link sponsor. Jadi semester awal saya mulai mendesain sebuah proposal. Proposal mulai dari sebagai tugas mata kuliah metodologi sampai ke benar-benar proposal penelitian.
Seingat saya, proposal pertama saya adalah tentang daun mahkota dewa dengan alergi, karena saya tak menemukan alasan yang tepat mengapa mahkota dewa, saya pindah ke lain hati, jadi ke kurkumin. Kurkumin ini adalah salah satu zat aktif yang ada di kunyit, jahe, dan sejenisnya. Masih dihubungkan dengan alergi. Jadi sampai akhir semester 1 saya sudah 2x ngerjain proposal lo
#bangga

Selanjutnya saya diajak membuat payung penelitian, karena payung, jadi saya tak bisa memaksakan keinginan saya, harus ada keinginan teman dan pembimbing juga, jadilah saat itu proposal saya berubah dari yang kurkumin dan alergi menjadi kurkumin dan antiobiotik terhadap serangan bakteri. Keren nggak si? Bagi saya keren
Karena waktu tak pernah berhenti berjalan, begitu saya proposal saya
#eh?
Karena satu dan lain hal, serta setelah saya bergalau unyu-unyu, nangis plus ketawa sendiri di kamar dan guling-guling di rampal, saya akhirnya melepas payung penelitian itu, dan berubah ke payung penelitian yang lain.
Payung penelitian yang akhirnya benar-benar menjadi penelitian tesis saya ini, saya ditawari oleh soulmate saya yang dianya ditawari oleh mahasiswa S3.

Di sini, posisi saya menurut saya nggak jelas, tapi demi sebuah gelar, saya berusaha sabar dengan posisi yang ada. Entah perasaan saya entah kenyataan, kaproyek saya tampaknya kurang sreg dengan saya, bukan, mungkin perasaan saya saja. Saya terkadang terlalu sensitif, dan saat saya sudah pernah ”nggak dianggep penting” maka saya ilfil dan suka jadi ”benci” tiba-tiba pada orang. Beneran ini sifat yang nggak baik, jadi jangan di tiru.
Karena perasaan saya yang sudah nggak sreg sama kaproyek tapi saya masih harus men-sreg-kan diri, jadi makanan favorit saya nambah, yaitu hati.
Saya benar-benar setuju kalau ada yang bilang musuh paling besar adalah diri sendiri, karena memang sejak penelitian ini berlangsung, saya merasakannya, bagaimana rasanya melawan kecewa hati dan menampakkannya dalam bentuk senyum, syukur, ikhlas, sabar dan tenang.
Jadi ingat coretan saya tentang tugas akhir ini deh.

Balik ke payung penelitian,
#berasa muter kemana-mana tulisan ini

Kalau ada yang bilang ikut payung penelitian itu enak, jangan langsung percaya, semua itu pasti ada enak nggak enaknya kok
Mungkin memang banyak enaknya ikut payung penelitian, tapi kita tak bisa gerak sebebas kalau kita tidak dibawah payung, kita akan terpaku hanya dibagian yang memang kebetulan menjadi bagian kita dalam penelitian payung itu, kita nggak bisa sok idealis dengan mencari apa yang kita inginkan, tapi kita harus ingin mencari apa yang sudah bagian kita.
Begitu juga sebaliknya, kalau kita tidak di bawah payung penelitian, kita bisa bebas mengarahkan penelitian yang akan kita lakukan, kita bisa seenaknya memilih parameter atau memperlakukan sesuatu jika memang itu diperlukanuntuk menambahkan informasi, tapi ndak enaknya, semakin banyak yang kita ingin tahu, semakin banyak pula uang yang keluar.

Seorang peneliti yang sedang meneliti sesuai keinginan hatinya mungkin berkata, enak ya di bawah payung penelitian, ndak perlu mikirin nyari uang dimana, tapi sayang mereka nggak bisa bebas, bakal terfokus disitu aja, ndak ideal penelitiannya, mending kayak aku aja, bisa neliti sesuai keinginanku
Sementara peneliti lain yang dibawah payung penelitian berkata, kata siapa, meskipun terbatas, tapikan berguna bagi orang lain, daripada situ, sesuai keinginan tapi berubah jadi pelit
Kalau ni ya saya ditanyain suka yang mana, saya jawab suka dua-duanya dan kalau ada yang bilang, enak ya kamu ikut payung penelitian, saya akan jawab, yuk, tuker tempat a?
Ndak ada yang benar-benar enak atau yang isinya enak terus, semuanya itu seimbang, ditengah keenakan akan ada ketidakenakan, menurut saya sih.

4 komentar:

hettirusmini mengatakan...

bukannya pohon penelitian yaaa? hahaha... semua yg terjadi ada hikmahnya, kalo bagiku pribadi penelitian ini sebagai ajang melatiiih kesabaraan bangeeet bangeeet... bersyukur kuliah di Malang dan mengalami semua hal2. meskipun terkdg meringis sakit tp akhirnya skrg sdh bs senyum2 doank apapun yg terjadi...

dhiyan kisno mengatakan...

lebih suka nyebutnya payung sih, soalnya kalau payung kan bisa melindungi yang ada di bawahnya, kalau pohob, teduh sih, cuma kalau ujan berlindung di pohon masih sering basah

Unknown mengatakan...

maksih yah informasinya :)

uniquefashion mengatakan...

bahasa inggrisnya payung penelitian apa yah? help please, hehe.. ^_^