Selasa, 15 April 2014

RSJ


Apa yang terbayang ketika mendengar, melihat atau membaca Rumah Sakit Jiwa?
Serem?
Seneng?
Prihatin?

Saya pernah lho sebulan di RSJ
*ambigu

Bukaaaan, bukan sebagai pasien kok, tapi sebagai ngelihat orang kerja, tepatnya orang bagian dapur, belajar dengan mereka dan membantu mereka.

Yang pertama terlintas waktu tahu ada penempatan RSJ adalah WHY? Alias KENAPA?
Why RSJ?
Why me?
Why they?
Dan beberapa why yang lain.
Setelah why muncul perasaan iri pas lihat temen yang lain bisa di RS umum biasa, sedikit esmosi karena 3kali rotasi dan kudu pindah-pindah kos sementara kampus ga ngasih uang kos, ngasih si dulu rotasi awal, dan beberapa temen banyak yang ga kudu pindah kos, males karena merasa kalau bakal percuma ilmunya, ya ga ada bayangan juga bakal kerja di RSJ nanti, takut karena pasiennya berkebutuhan khusus, dan perasaan-perasaan lain yang cukup bikin hati tak tenang.Tapi ternyata saya salah besar sekali.

Setelah dijalani banyak banget ilmu dan pelajaran kehidupan pastinya, yang bisa didapat disini. Saya belajar banyak dan merasa ada perubahan juga dalam hidup saya setelah dari RSJ.
Malah setelah dari RSJ saya bilang, beruntung banget di RSJ.
*kalimat terakhir berasa saya pasien, haha*

Kenapa beruntung?
Karena nilai saya dan kelompok itu A, meski angkatan atas bikin masalah, tapi angkatan kita lumayan bikin seneng para pegawai juga
Karena kerjanya nyantai, pegawainya baik-baik pula, meski ada satu orang yang ngeselin si
Karena menemukan kenyataan tentang pasien. Pasien berkebutuhan khusus pastinya.
Setelah  keluar masih sering main kesana, masih sering sms/whatsapp sama pegawainya juga. Itu fotonya juga dikasih pegawainya via whatsapp *makasih mas andri*
Indahnya silaturahmi.

RSJ itu tidak seseram rumah hantu kok.
Mungkin cuma sugesti atau perasaan atau korban sinetron aja kalau nganggep RSJ serem (like me, red)
Di RSJ kalaupun ada pasien yang jalan-jalan, mereka nggak bakal ngisengin kita, karena memang yang boleh keluar itu berarti sudah 90% sembuh lah ya
Pasien-pasiennya juga masih bisa diajak bicara, lebih mirip orang yang mungkin kurang perhatian sajaIntinya si sepertinya tentang psikologis, banyak orang tampak sehat tapi ternyata psikologisnya sakit, orang yang seperti itu beruntung karena dia tidak harus ke RSJ.
Akan ada banyak pelajaran hidup dari seorang pasien yang membuat kita berucap Alhamdulilah.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

betul banget, kekurangan-kekurangan yang kita dapatkan dari mereka akan banyak membuat kita bersyukur :)