Jumat, 25 Januari 2013

Sia-sia

Pernah merasa punya sesuatu atau melakukan sesuatu yang sia-sia?

MANUSIAWI,
yup, karena kita juga manusia biasa dan itu mungkin juga merupakan sifat dasar manusia
Manusiawi saat kita merasa ada sesuatu yang sia-sia, tak berguna dan selanjutnya muncul penyesalan atau kalimat, lalu untuk apa semua?

Masih percaya ada yang sia-sia?
Mari kita coba berfikir ulang,
Ada banyak sangkaan baik jikalau kita mulai mendalaminya
Mungkin itu bukan sia-sia, hanya belum berguna
Mungkin itu bukan sia-sia, tapi sebuah bentuk keberhasilan yang tertunda
Mungkin, we never know, tapi kita bisa selalu bebaik sangka untuk apapun yang terjadi

Kita tak akan pernah tahu apa yang kita miliki sekarang sudah berguna atau belum, jadi kenapa kita harus merasa apa yang kita punya atau kita lakukan sia-sia?
Mungkin saja hanya belum berguna.
Selama kita bisa menyimpannya dan tak menyesalinya, InsyaAllah itu tak akan menjadi sesuatu yang sia-sia
Kita juga tak pernah mengerti kapan kita bisa disebut berhasil. Banyak yang bilang jikalau keberhasilan itu didapatkan dari kegagalan berkali-kali, jadi jikalau kita sekarang gagal, bukan berarti apa yang telah kita lakukan itu sia-sia, tapi ini adalah pelajaran untuk mencapai keberhasilan selanjutnya.

Saat mencoba mengartikan lebih lanjut tentang kata sia-sia, saya hanya semakin menemukan bahwa itu sebuah kata yang menggambarkan tidak bersyukur, tidak mensyukuri apa yang telah diberi Allah pada kita. Padahal belum tentu orang disekitar kita mendapatkannya. Bukankah saat kita mengucap kata sia-sia berarti kita "menyalahkan" jalan yang diberiNya?
Tapi bukan berarti saya menyalahkan pencipta kata sia-sia atau tak akan menggunakan kata itu lagi, saya hanya ingin meminimalisir penggunaannya, mungkin akan lebih menyenangkan ketika menggunakan kata belum berguna atau keberhasilan yang tertunda.
*maaf ya pencipta kata sia-sia*

Seperti apa yang saya rasa sekarang, banyak yang terasa hilang, banyak yang terasa sia-sia dan saya hampir menyerah dan sempat mengucap, lalu untuk apa semua?
Tapi saya masih punya keyakinan dalam hati kecil saya, saya pasti bisa menjalani ini semua, karena apapun yang saya terima pasti sesuai dengan apa yang bisa saya lakukan untuk itu.
Saya juga  percaya jikalau apa yang terjadi pada saya itu karena 2 hal, yang pertama adalah karena ini yang terbaik menurut Allah untuk saya dan yang kedua karena apa yang telah saya lakukan.
Well, ini menurut saya, kalau salah ya Maaf.

Yup, pasti, pasti ini yang terbaik untuk saya, meski mungkin sekarang saya masih belum bisa penuh menyadarinya.
Hidup mungkin akan dihadapkan dengan banyak sekali pilihan, dan pilihan yang kita pilih sekarang pasti yang terbaik, karena meski mungkin terkesan kita yang memilih, tapi saya yakin, Allah yang mengarahkan kita pada pilihan ini. Dan ketika pilihan ini terasa tak menyenangkan, belum tentu pilihan yang tak kita pilih itu jauh lebih menyenangkan dari pilihan yang kita pilih.
Terkadang saya ingin sekali mencari jawaban dari kalimat mengapa seperti ini? 
Tapi saya takut dalam pencarian saya, saya justru semakin jauh dari kata syukur, jadi saya memilih untuk percaya dan meyakini jawaban mengapa itu adalah karena ini yang terbaik untuk saya.
Terkadang dalam kekecewaan saya tentang suatu hal saya teringat akan diri saya sendiri. Kekecewaan yang saya terima terkadang sudah saya alami, bedanya jikalau sekarang saya merasa dikecewakan, dulu saya yang mengecewakan. Mungkin saya ndak sadar saya mengecewakan seseorang, makanya saya disadarkan kalau apa yang saya lakukan itu bisa membuat orang kecewa.

Tiap peristiwa pasti ada alasannya kok, tak perlulah mumet cari apa alasannya, tapi jalani saja, dengan ikhlas, senyum dan semangat
Kalau kita sempat kehilangan semangat, jangan takut, wajar dan pastinya MANUSIAWI,
Boleh kok nangis, boleh berhenti melangkah, sesaat saja tapi
Menangis itu bukan tanda kita cengeng, menangis itu hanya sebuah ekspresi, menurut saya.
Orang yang kuat, tegar, atau semacamnya bukanlah orang yang tak pernah menangis, tapi orang yang mampu berjalan atau bahkan berlari setelah dia menangis atau terjatuh, menurut saya juga
Jadi tak perlulah merasa ada yang sia-sia, karena takutnya apa yang kita rasa sia-sia sekarang besoknya jadi penyesalan karena menganggapnya sia-sia.
 






Tidak ada komentar: