Ada yang bilang, waktu akan
menunjukkan semuanya, sahabat sejati tak akan meninggalkanmu seburuk apapun
kondisimu.
Mungkin maksudnya adalah orang
yang meninggalkan kita setelah tahu keburukan, kenegatifan atau
ketidaksempurnaan kita adalah bukan seorang sahabat yang baik. Tapi pernahkah
kita berfikir kenapa mereka pergi dari kita?
Dan apakah orang yang pergi dari
kita tidak pantas dianggap sebagai sahabat?
Sahabat tetaplah manusia, yang
juga punya hati, tapi pernahkah kita memikirkan hati mereka?
Mungkin sering terlupa
Ketika kita lebih ingin mereka
ada di samping kita ketika kita terjatuh, tapi mereka bukan orang pertama yang
tahu kita tersenyum
Ketika kita lebih sering menuntut
kita jadi prioritas mereka, tapi mereka bukan jadi prioritas kita
Ketika kita ingin mendengar saran
dan pendapat dari mereka, tapi kita masih tetap dengan pendapat kita
Sahabat juga punya hati, kalau
mereka manusia
Sekali dua kali mereka terluka
karena sifat kita, mungkin mereka bisa terima
Puluhan atau ratusan kali mereka
telah terluka karena sifat kita, mungkin mereka juga masih bisa terima, kenapa?
Mungkin karena mereka tahu kalau
kita memang seperti ini, atau justru mereka yang akhirnya meningkatkan level
sakit hati mereka
Jadi apapun yang kita lakukan
terhadap mereka, mereka berusaha (keras) untuk memakluminya
Sahabat, bukanlah orang yang
sempurna atau orang yang tak punya rasa sakit
Tapi rasa sakit seorang sahabat,
sering terabaikan, atau bahkan tak pernah terasakan
Saya banyak kehilangan sahabat
Salah saya juga, saya yang kurang
memperhatikan sahabat-sahabat saya
Saya juga banyak kekurangan yang
mungkin membuat mereka tak nyaman dengan saya
Saya juga yang terlalu
menginginkan kesempurnaan dalam hubugan persahabatan
Jadi kalaupun kini mereka
menghilang, saya sadar benar kalau itu salah saya
Sahabat
Terkesan ada hubungan yang sangat
dekat di dalamnya
Melebihi kata kenalan atau teman
Terkesan menunjukkan seorang yang
sangat mengerti kita dan mau menerima apa adanya kita
Mungkin sama dengan keluarga
Tapi bukankah persahabatan itu tentang
saling?
Saling mengerti, saling menerima
Ada seorang teman berkata, bukankah kata saling masih mengandung unsur
pamrih?
Saya terdiam, iya, saat kita
bilang saling, pasti ada sedikit rasa yang meninginkan kalau kita juga ingin
diperlakukan seperti apa yang kita perlakukan kepada siapapun
Semua kembali ke kata ikhlas,
tapi jaman sekarang, masih adakah orang yang ikhlas?
Sahabat saya berkata, mana ada orang ikhlas di dunia ini?
Saya (kembali) terdiam, merasa
apakah saya termasuk orang ikhlas atau bukan, dan saya langsung menjawab, lalu, untuk apa kamu masih mau jadi
sahabatku?
Dia menjelaskan alasan konyolnya,
yang membuat saya hampir percaya kalau mungkin sudah tidak ada orang ikhlas di
dunia ini
Apalagi ketika saya mencoba
introspeksi, bahwa saya juga sering masih mengharapkan sesuatu dari sahabat
saya
Tiap peristiwa pasti ada
hikmahnya
Meski mungkin meninggalkan luka,
tapi tak akan ada yang sia-sia
Mungkin semua sudah terlambat
Beberapa sahabat mungkin sudah
meninggalkan saya
Beberapa teman mungkin juga tak
lagi di dekat saya
Tapi ini semua membuat saya sadar
kalau ada sesuatu yang harus diubah dalam diri saya
Ada sesuatu yang harus saya
tambahkan kadarnya dalam hidup saya
Jikalau Allah masih sayang sama
saya, InsyaAllah yang hilang pasti akan kembali
Dan yang tersisa juga akan tetap
disini
Teman saya itu melanjutkan
kata-katanya, sekecil apapun langkah
kita, serahkan hasilnya sama Allah
Jadi, saat semuanya sudah
berubah, cobalah untuk mengintrospeksi, mungkin semua berubah juga karena kita
sendiri, janganlah suka menyalahkan situasi atau kondisi, atau bahkan
menyalahkan orang lain, coba untuk membuang egois dan melihat diri sendiri.
Jikalau kita salah, coba perbaiki.
Orang yang baik atau orang yang
sempurna atau orang yang sukses bukanlah orang yang tidak pernah melakukan
kesalahan, tiap orang pasti pernah melakukan kesalahan, yang terpenting adalah
mau mengakui kesalahan itu dan berusaha untuk memperbaikinya.
Bukan hanya untuk dirinya
sendiri, tapi untuk orang-orang disekitarnya
Dan untuk semua yang mengenal
saya,
Saya tahu saya jauh banget dari
kata sempurna
Bahkan banyak sekali kekurangan
dan sifat menyebalkan pada saya
Dan pastinya banyak yang terluka
hati atau fisiknya karena saya
Maafkan saya untuk semua itu,
tingkah laku, sikap dan atau perbuatan saya yang membuat sakit kalian semua,
maafkan saya
Semoga kita tetap bisa
berhubungan baik dan selalu bisa memperbaiki diri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar