Jumat, 25 Januari 2013

Sahabat



Ada yang bilang, waktu akan menunjukkan semuanya, sahabat sejati tak akan meninggalkanmu seburuk apapun kondisimu.
Mungkin maksudnya adalah orang yang meninggalkan kita setelah tahu keburukan, kenegatifan atau ketidaksempurnaan kita adalah bukan seorang sahabat yang baik. Tapi pernahkah kita berfikir kenapa mereka pergi dari kita?
Dan apakah orang yang pergi dari kita tidak pantas dianggap sebagai sahabat?

Sahabat tetaplah manusia, yang juga punya hati, tapi pernahkah kita memikirkan hati mereka?
Mungkin sering terlupa
Ketika kita lebih ingin mereka ada di samping kita ketika kita terjatuh, tapi mereka bukan orang pertama yang tahu kita tersenyum
Ketika kita lebih sering menuntut kita jadi prioritas mereka, tapi mereka bukan jadi prioritas kita
Ketika kita ingin mendengar saran dan pendapat dari mereka, tapi kita masih tetap dengan pendapat kita
Sahabat juga punya hati, kalau mereka manusia
Sekali dua kali mereka terluka karena sifat kita, mungkin mereka bisa terima
Puluhan atau ratusan kali mereka telah terluka karena sifat kita, mungkin mereka juga masih bisa terima, kenapa?
Mungkin karena mereka tahu kalau kita memang seperti ini, atau justru mereka yang akhirnya meningkatkan level sakit hati mereka
Jadi apapun yang kita lakukan terhadap mereka, mereka berusaha (keras) untuk memakluminya
Sahabat, bukanlah orang yang sempurna atau orang yang tak punya rasa sakit
Tapi rasa sakit seorang sahabat, sering terabaikan, atau bahkan tak pernah terasakan

Saya banyak kehilangan sahabat
Salah saya juga, saya yang kurang memperhatikan sahabat-sahabat saya
Saya juga banyak kekurangan yang mungkin membuat mereka tak nyaman dengan saya
Saya juga yang terlalu menginginkan kesempurnaan dalam hubugan persahabatan
Jadi kalaupun kini mereka menghilang, saya sadar benar kalau itu salah saya

Sahabat
Terkesan ada hubungan yang sangat dekat di dalamnya
Melebihi kata kenalan atau teman
Terkesan menunjukkan seorang yang sangat mengerti kita dan mau menerima apa adanya kita
Mungkin sama dengan keluarga
Tapi bukankah persahabatan itu tentang saling?
Saling mengerti, saling menerima

Ada seorang teman berkata, bukankah kata saling masih mengandung unsur pamrih?
Saya terdiam, iya, saat kita bilang saling, pasti ada sedikit rasa yang meninginkan kalau kita juga ingin diperlakukan seperti apa yang kita perlakukan kepada siapapun
Semua kembali ke kata ikhlas, tapi jaman sekarang, masih adakah orang yang ikhlas?

Sahabat saya berkata, mana ada orang ikhlas di dunia ini?
Saya (kembali) terdiam, merasa apakah saya termasuk orang ikhlas atau bukan, dan saya langsung menjawab, lalu, untuk apa kamu masih mau jadi sahabatku?
Dia menjelaskan alasan konyolnya, yang membuat saya hampir percaya kalau mungkin sudah tidak ada orang ikhlas di dunia ini
Apalagi ketika saya mencoba introspeksi, bahwa saya juga sering masih mengharapkan sesuatu dari sahabat saya

Tiap peristiwa pasti ada hikmahnya
Meski mungkin meninggalkan luka, tapi tak akan ada yang sia-sia
Mungkin semua sudah terlambat
Beberapa sahabat mungkin sudah meninggalkan saya
Beberapa teman mungkin juga tak lagi di dekat saya
Tapi ini semua membuat saya sadar kalau ada sesuatu yang harus diubah dalam diri saya
Ada sesuatu yang harus saya tambahkan kadarnya dalam hidup saya
Jikalau Allah masih sayang sama saya, InsyaAllah yang hilang pasti akan kembali
Dan yang tersisa juga akan tetap disini

Teman saya itu melanjutkan kata-katanya, sekecil apapun langkah kita, serahkan hasilnya sama Allah
Jadi, saat semuanya sudah berubah, cobalah untuk mengintrospeksi, mungkin semua berubah juga karena kita sendiri, janganlah suka menyalahkan situasi atau kondisi, atau bahkan menyalahkan orang lain, coba untuk membuang egois dan melihat diri sendiri. Jikalau kita salah, coba perbaiki.
Orang yang baik atau orang yang sempurna atau orang yang sukses bukanlah orang yang tidak pernah melakukan kesalahan, tiap orang pasti pernah melakukan kesalahan, yang terpenting adalah mau mengakui kesalahan itu dan berusaha untuk memperbaikinya.
Bukan hanya untuk dirinya sendiri, tapi untuk orang-orang disekitarnya

Dan untuk semua yang mengenal saya,
Saya tahu saya jauh banget dari kata sempurna
Bahkan banyak sekali kekurangan dan sifat menyebalkan pada saya
Dan pastinya banyak yang terluka hati atau fisiknya karena saya
Maafkan saya untuk semua itu, tingkah laku, sikap dan atau perbuatan saya yang membuat sakit kalian semua, maafkan saya
Semoga kita tetap bisa berhubungan baik dan selalu bisa memperbaiki diri.

Tidak ada komentar: