Karena sebelumnya posting tentang pesan dalam film manusia setengah
salmon, jadi ingat ada satu pesan lagi yang menurut saya keren banget.
Bisa gitu drama komedi ngasi pesan sekeren ini.
Ada dialog dari seorang ayah ke anaknya, dika, dulu kamu yang ngajak ayah main, tapi sekarang gantian, ayah yang ngajak kamu main
Si anak di akhir film menasihati hal yang serupa, saya lupa dialog pastinya, tapi kalo ga salah intinya, waktu terus berubah, kalau dulu orangtua yang jagain kita, sekarang kita yang harus jagain orang tua kita.
Menurut saya itu bener, kalau dulu orang tua yang bingung kalau anaknya sakit, sekarang harusnya anak yang bingung kalau orang tuanya ndak enak badan, bukan malah mungkin anak meduliin oranglain daripada orang tuanya. Akan ada rasa ndak enak saat kita bukan orangpertama yang tahu orangtua sakit, atau mungkin kita bukan orang yang ngerawat orangtua waktu mereka sedang tidak enak badan. Memang penyesalan datangnya belakangan, makanya penting untuk menghubungi orangtua sesering mungkin, atau paling tidak menjawab saat orangtua menghubungi.
Kemarin dari sebuah percakapan orangtua, ada bapak-bapak bilang, anak-anak sekarang kalau sakit itu suka ndak peduli, padahal orangtuanya yang kepikiran. Kalaupun anaknya mati, bukan tentang matinya, tapi kalau mereka mati, kita ndak ada yang nemenin, kita ndak ada juga yang ngerawat. Mereka cuma bisa mikir dirinya sendiri, padahal mereka hidup bukan untuk dirinya sendiri.
Kasihsayang orangtua itu pastilah kita tahu seberapa besarnya, ndak bakal bisa disamain dengan apapun, menurut saya.
Ada dialog dari seorang ayah ke anaknya, dika, dulu kamu yang ngajak ayah main, tapi sekarang gantian, ayah yang ngajak kamu main
Si anak di akhir film menasihati hal yang serupa, saya lupa dialog pastinya, tapi kalo ga salah intinya, waktu terus berubah, kalau dulu orangtua yang jagain kita, sekarang kita yang harus jagain orang tua kita.
Menurut saya itu bener, kalau dulu orang tua yang bingung kalau anaknya sakit, sekarang harusnya anak yang bingung kalau orang tuanya ndak enak badan, bukan malah mungkin anak meduliin oranglain daripada orang tuanya. Akan ada rasa ndak enak saat kita bukan orangpertama yang tahu orangtua sakit, atau mungkin kita bukan orang yang ngerawat orangtua waktu mereka sedang tidak enak badan. Memang penyesalan datangnya belakangan, makanya penting untuk menghubungi orangtua sesering mungkin, atau paling tidak menjawab saat orangtua menghubungi.
Kemarin dari sebuah percakapan orangtua, ada bapak-bapak bilang, anak-anak sekarang kalau sakit itu suka ndak peduli, padahal orangtuanya yang kepikiran. Kalaupun anaknya mati, bukan tentang matinya, tapi kalau mereka mati, kita ndak ada yang nemenin, kita ndak ada juga yang ngerawat. Mereka cuma bisa mikir dirinya sendiri, padahal mereka hidup bukan untuk dirinya sendiri.
Kasihsayang orangtua itu pastilah kita tahu seberapa besarnya, ndak bakal bisa disamain dengan apapun, menurut saya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar