Minggu, 21 Desember 2014

Zona Nyaman

Akhir masa kuliah, beberapa bulan, atau mungkin sekitar satu tahunan yang lalu, sempat terbesit dalam pikiran, kalau misal keluar dari zona (se)nyaman ini, bagaimana ya?

Ternyata, setelah bener-bener kejadian, zona nyaman memang the best
Hampir nyesel pernah berfikir seperti itu, karena saat kejadian, (lumayan) berat menjalaninya

Seperti akhir kuliah 4 tahunan yang lalu, sempat berfikir, kalau ingin bisa kerja dulu di beberapa bagian baru nantinya lanjut kuliah dan Alhamdulilahnya kejadian

Sebesit pikiran keluar dari zona nyaman itu, sepertinya kejadian juga

Dimulai dari april tahun ini,
Saat akhirnya harus pindah ke tempat baru
Lebih Jauh
Lebih Ramai
dan pastinya BARU

Seperti semua yang baru, pasti butuh yang namanya adaptasi
Seperti semua yang barum pasti butuh yang namanya penyesuaian
Herannya, 25 tahun hidup, dengan segala macam pengalaman, semenjak pindah kesini, berasa baru berumur 15 tahun.
Bukan tentang bentuk fisik usia 15 tahun, tapi tentang pemikirannya

Mulai dari yang sangat cengeng sekali
Sampai sangat rapuh sekali

Entah sejak kapan, saya jadi merasa adik dari adik saya
Karena sekarang, saya jauh lebih sering minta saran ke adik saya, bukan sebaliknya

Entah sejak kapan, saya jadi tidak bisa berfikir ke depan
Kalau ndak ngeluh, isinya nangis

Sampai kalimat saya sendiri saat menelfon seorang teman baik yang baik banget menyadarkan saya,
Sebenernya saya ada di situasi yang memang tidak benar, atau saya yang kurang bersyukur sih Mbak?

dan dia menjawab DUA-DUANYA

Mungkin benar, semenjak disini saya jadi kurang bersyukur
Ada banyak sekali alasan saya mengucap Alhamdulilah, tapi hampir selalu, meskipun sudah mengucap Alhamdulilah, saya melanjutkan dengan kalimat tapi kok gini?

Astagfiruloh

Dia selalu berkata, jangan sesali apa yang telah terjadi, jangan pedulikan apa yang telah terjadi, tapi pikirkan setelah ini kamu mau jadi apa

Saya  masih belum paham sepertinya dengan maksud dia, sampai malam ini
Saat mencoba memahami yang telah terjadi
Khususnya mulai april tahun ini

Saya belum bisa adaptasi dengan zona yang tidak nyaman ini
Saya belum bisa terima jauh dari orang yang sudah saya kenal lama
Saya masih meminta padahal Allah sudah memberi banyak
Saya kurang bersyukur

Bukan lagi tentang menyadari ini zona tak nyaman, tapi tentang bagaimana bisa bertahan di zona tak nyaman ini

Semoga, mulai saat ini bisa untuk jadi orang yang selalu bersyukur, seperti kata dia, kalau kamu dijauhkan  dari sesuatu, pasti karena memang sesuatu itu pantas berada jauh darimu

Terimakasih ya
Menyadarkan kalau 8 bulan ini cukup "aneh"
Semoga masih bisa memperbaikinya
 

1 komentar:

Unknown mengatakan...

uhuk....

udah itu aja kok komentarku...

*meja terbang*