Hari ini, mulai sekitar jam 07.23, sesaat setelah absen saya jadi orang cengeng.
Penyebabnya adalah telfon dari AYAH
Hari ini, jadwalnya saya berangkat keluar kota
Dari awal sekali, saya tidak ingin untuk berangkat, tapi saya juga tidak bisa menolak
Posisi saya membuat saya secara tidak langsung diharuskan untuk berangkat.
Berusaha menolak dan terbantahkan dengan kalimat, kalau nggak kamu, siapa lagi?
Ah, saya benci sifat saya yang ini, NGGAK TEGAAN!!!!
Berulang kali diingetin sama teman baik yang sangat baik, kamu itu, selalu mikirin orang lain! tapi tetep aja, saya masih memikirkan orang lain
Sering kali diomelin teman seperjuangan, kamu itu, lapo seh merhatiin orang lain? pikirin itu kamu sendiri dulu, ojo wong liyo ae. Dan tetep aja MENTER
Aaaarrrrgggghhhhhh!!!!
Kenapa si suka nggak tega
*nyakar2 tembok*
*padahal nggak punya kuku*
*ujung2nya sakit sendiri*
Dalam posisi yang menurut saya, saya sudah tidak punya pilihan, ayah memastikan kalau saya masih bisa memilih
Dan ayah ingin memastikan saya untuk tidak pergi
Bukan karena konsekuensinya, tapi karena caranya
Sebenarnya, selain karena tidak tega, akhirnya saya menerima tawaran untuk pergi karena ayah mengingatkan, status saya disini sebagai apa, jadi seharusnya memang saya "manut" sama perintahnya. Namun saat tahu caranya, ayah langsung menarik kembali restunya
Ayah, jauh lebih lama berkecimpung di dunia ini
Ayah, jauh lebih punya banyak cerita tentang dunia ini
Ayah, tahu bagaimana saya akan diperlakukan kalau saya tetap berangkat
Entah
ini termasuk jebakan batman, superman, catwoman atau apa, tapi
konsekuensi dari kepergian ini baru diperjelas sesaat sebelum keberangkatan
Ada sih kesempatan buat nolak, tapi
Semuanya sudah siap? Masak iya ndak jadi?
Nggak tega lah
Yang nyiapin banyak orang lho
Masak iya ngebiarin kerjaan banyak orang itu sia-sia?
Ayah masih ngotot untuk membuat saya bilang ndak jadi pergi
Dan saya juga ngotot untuk pergi
Ayah, ini sudah sejauh ini
Maaf kali ini (lagi-lagi) aku "melawan"mu
Ayah, restuilah perjalanan kali ini
Biar tenang nantinya disana
Ayah, ijinkan
Kali ini saja
InsyaAllah selanjutnya akan jauh lebih bisa tegas dari kali ini
Terimakasih untuk tetap berusaha jadi best hero
Namun maaf kali ini aku melawan perlindunganmu :(
Tidak ada komentar:
Posting Komentar