Sabtu, 23 Februari 2013

Kenyataan

Kemanapun kita mencoba berlari menjauhi kenyataan yang tak sesuai harapan, usaha kita akan sia-sia, karena kenyataan itu akan selalu mengejar kita, kemanapun kita pergi menjauhinya
Kenyataan, tak bisa kita atur bagaimana kejadiannya
Tak bisa kita ubah seperti apa yang kita rencanakan
Sesempurna apapun rencana kita itu
Karena rencana paling sempurna, hanya milikNya

Sepahit apapun bagi kita kenyataan itu, sesakit apapun rasa kita karena kenyataan itu, kita hanya bisa menerimanya, dan pastinya menjalaninya dengan baik

Bukan maslah pesimis, bukan masalah hanya bisa menerima, tapi hanya tentang bagaimana menjalani kenyataan ini dengan baik, karena tiap kenyataan pastilah sebuah rencana terbaik dariNya untuk kita.
Allah melihat semua sisi dari tiap kenyataan, bukan hanya satu atau dua sisi seperti kita melihatnya.

Dan berlari dari kenyataan itu, bukanlah pilihan yang tepat

Kenyataan paling pahit yang saya rasakan akhir-akhir ini adalah tentang perpisahan
Saya tahu, saat saya bertemu dengan seseorang, saat itu pula saya meningkatkan risiko sakit karena kehilangan seseorang. Karena dimana ada pertemuan, pasti disitu akan terjadi perpisahan, dan setiap perpisahan, pasti akan membuat kita kehilangan. Dan kehilangan itu sakit.
Intinya sih saat kita bertemu seseorang, kita harus siap sakit karena suatu saat kita akan kehilangan dia.
Jadi, jangan pernah menggantungkan seluruh hidupmu pada orang, karena orang tak ada yang abadi, termasuk orang tua ataupun orang-orang yang kita sayangi
Bukan berarti mengajarkan untuk egois atau ga peduli dengan orang lain, tapi apa ya
Ehm, gini, saat kita merasa kita punya keluarga dan orang-orang yang menyayangi kita sehingga kita menggantungkan hidup kita pada mereka, bahkan sampai kita tak bisa melakukan apa-apa karena kita rasa mereka akan selalu bisa ada dan membantu kita, lebih baik, jangan pernah lakukan itu. Usahakan kita bisa melakukan segalanya, meski kita yakin ada yang bisa membantu atau menemani kita seperti apapun keadaan kita.
Mereka, akan meninggalkan kita, atau mungkin kita lah yang akan meninggalkan mereka, kita tak pernah tahu, yang pasti adalah kita pasti akan berpisah dengan mereka.
Jadi saat perpisahan itu ada, kita masih bisa bertahan
Bukan mengajari untuk tak peduli orang lain atau tak sedih karena kepergian orang lain, hanya ingin menunjukkan bahwa jikalau kenyataan memaksa kita menerima bahwa perpisahan itu terjadi, maka yang harus kita lakukan bukan berlari menjauh agar tak merasakan perpisahan, tapi yang kita lakukan adalah menerima kenyataan bahwa perpisahan itu terjadi, dan yang penting kita masih bisa melanjutkan hidup setelah perpisahan itu, karena hidup bukan hanya tentang dia yang berpisah dengan kita, tapi jugta tentang kita dan Allah dan orang lainnya.
Okeh, semakin mbulet

Misalkan saya harus berpisah dengan sahabat saya, dia harus pergi jauh dari kehidupan saya, bukan karena apa-apa, karena lebih baik kita tak lagi bersama
Mungkin saya bisa mencari sahabat yang lain, tapi itu hanya salah satu cara saya berlari dari kenyataan, kenyataan bahwa saya sebenarnya merindukan sahabat saya itu dan mencari sesosok orang lain yang seperti dia.
Kemanapun saya pergi dan berusaha untuk melupakan sahabat saya itu, saya hanya akan menemukan kenyataan bahwa saya kehilangan sahabat seperti dia.
Tapi jikalau itu kenyataannya, saya hanya bisa ikhlas, ikhlas kalau memang yang terbaik adalah tidak lagi bersahabat dengan dia, dan tak perlu mencari orang yang mirip seperti dia, karena tiap orang punya kekhususan sendiri-sendiri, dan biarkan mereka menjadi diri mereka sendiri
Saya memang kehilangan sahabat saya itu, tapi jikalau sahabat saya lebih senang untuk berpisah dengan saya, maka saya juga harus menghargai keputusannya.  Saya hanya bisa mendoakan dia selalu bahagia dan sukses dalam hidupnya, kalaupun ada kesusahan, InsyaAllah dia bisa melewatinya, dan saat butuh saya, saya akan berusaha untuk tetap disampingnya.




2 komentar:

AIRI ARI mengatakan...

kalau itu yang terbaik bagi kita ataupun dia yang harus diterima karena itu juga merupakan kenyataan yang nggak bisa diubah ya heheheheh

dhiyan kisno mengatakan...

iya ri, tiap kenyataan pahit pasti ada manisnya, juga kenyataan manis, pasti ada pahitnya, diseimbangkan aja biar manis sama pahitnya sama-sama kerasa =D