Sabtu, 07 September 2013

Bohong untuk Kebaikan?

Bohong untuk kebaikan atau yang kadang disebut  white lies itu sebenernya ada ndak ya?
Seinget saya dulu jaman sekolah pernah ada seorang teman menanyakan ini ke guru,dan jawabannya adalah, bener ada, jaman Rasul dulu pernah, kalau ndak salah inti ceritanya waktu itu ada seorang yang hendak dibunuh atau dihukum gitu, lalu dia bersembunyi di rumah temannya, saat temannya ini ditanya sama eksekutornya, dia berbohong kalau dia tidak  bertemu sama calon korban ini, maka yang berbohong ini disebut bohong untuk kebaikan.
Nah masalahnya bohong untuk kebaikan ini dosa ndak ya? kalo dari cerita pak guru itu si boleh ya, tapi saya lupa pak guru itu bilang dosa ndak ya?
*mikir*

Sekarang ini banyak banget yang ngebaca suatu pertanyaan setengah atau bahkan seperempat, yang bisa jadi memahaminya gitu hingga akhirnya salah menafsirkan pernyataan, parahnya pernyataan yang kadang salah ditafsirkan atau lebih parah lagi kalau ternyata pernyataan itu disebarkan sebelum benar-benar dipelajari dengan baik.
Sama kayak kasus bohong ini, ada beberapa orang yang akhirnya dengan entengnya berbohong dan dia beralasankan, gapapa, kan demi kebaikan.
Yang perlu diperhatikan disini, kebaikan siapa? kebaikan yang sedang berbohong atau yang dibohongi?
Senyambung saya si bohong untuk kebaikan itu boleh, tapi untuk kebaikan dua pihak, bukan salah satunya.
Untuk itu, sebaiknya, sebelum dengan santainya berbohong karena merasa bohong untuk kebaikan itu boleh, coba pikirkan dengan seksama, kebaikan itu mengacu kebaikan ke siapanya
Hati-hati, kebanyakan mikir itu bisa jadi ndak jalan-jalan, tapi jalan tanpa mikir itu bisa jadi nyasar

Tidak ada komentar: