Kamis, 30 Oktober 2014

Sakit Hati

Kalau mendengar kata sakit hati, yang terlintas dalam pikiran adalah, dia masih manusia.
Manusia pasti punya hati, jadi wajar kalau sakit hati

Tapi ternyata sakit hati bukan hanya tentang sekarang sakit, minum obat, terus besok sembuh.

Sakit hati, lebih complicated ternyata.

Sakit hati biasanya dikaitkan dengan yang namanya harapan.
Lalu?
Berhenti berharap?
Mana bisa hidup kalau tak punya harapan

Berharap boleh, tapi jangan terlalu tinggi
Saya setuju dengan kalimat, the higher your expectation is, the more pain you'ill get
Sesuaikan harapan dengan kemampuan dan kemauan
Kalau kita yakin orang lain mampu dan mau, bolehlah berharap agak tinggi ke orang itu
Tapi kalau orang lain itu cuma mampu tapi tak mau atau mau tapi tak mampu, yasudah, jangan terlalu berharap, tapi jangan juga tidak berharap
Masih mungkin kok berubah jadi mau dan mampu
Meski kemungkijnan cuma 0,0000000000009%

Siapkan hati untuk menerima kalau harapan tak sesuai kenyataan
Kuatkan hati apabila harapan tak sesuai kenyataan

Jikalau nanti akhirnya sakit hati,
Nikmati
Setiap sakit pasti butuh proses untuk recovery
Tapi tak berarti hidup berhenti disini
Nangis boleh kok
Tapi jangan lama-lama
Sedih boleh kok
Tapi jangan lama-lama juga

Kan masih manusia, masih bolehlah sedih, yang nggak boleh adalah lama-lama sedih
Ada banyak hal yang bisa menghapus sedih
Yang pasti, dalam setiap kesedihan, akan terlihat sebuah kesetiaan, akan terlihat sebuah persahabatan.

Salah satu yang saya pelajari saat sakit hati adalah IKHLAS
dan langkah pertama ikhlas adalah menerima kenyataan
Kadang, tanpa disadari, seseorang masih menolak kenyataan yang tak sesuai dengan harapannya
Inilah yang kadang membuat sakitnya masih terasa

Setiap kejadian pasti karena ada sebuah alasan
Berbaiksangkalah dengan jalan Allah
Berdamailah dengan diri sendiri
dan pastinya dengan kenyataan juga

Tidak ada komentar: