Setiap pengerjaan tugas akhir memiliki cerita sendiri-sendiri, kali ini say aingin menceritakaan pengerjaan tugas akhir adik saya, yang kebetulan sampai sekarang belum selesai.
Adik saya ini, kuliahnya dobel memang, satu di um dans atunya di ub, jadi wajar lah ya kalau misalnya dia agak kesulitan bagi waktu. Cerita kali ini tentang tugas akhir di jurusan matematika di ub. Kalau ndak salah ingat, di jurusan matematika ini ada 4 konsentrasi tugas akhirnya, aljabar, analisis terapan 1 dan terapan 2. Nah kebetulannya adik saya jodohnya sama terapan, tentang pemodelan matematika. Katanya iseng ngasih jurnal ke pembimbing, pembimbingnya tertarik, karena di jurnal ini ada koefisien yang pada pemodelan standar jarang ditemui.
Nah lo, keren kan adik saya *antara bangga sama mikir kalo adik saya termasuk orang aneh*
(niatan) Judul tugas akhirnya adalah Analisa Dinamik Model SIS dengan Laju Pertumbuhan dan Kematian yang Dipengaruhi Total Populasi.
Biasanya itu untuk model SIS, hanya dipengaruhi laju pertumbuhan saja, nah karena jurnal yang ditemuin adek saya laju kematian juga mempengaruhi, maka adek saya cukup kesulitan. Apalahi muncul satu koefisien yang biasanya pada model standar nilainya 0, tapi pada tugas akhir adik saya, koefisien ini harus dihitung tambah deh mbuletisasi *selamet ya dek*
Karena kebetulan tante punya kenalan yang mungkin bisa bantu ngitungin, jadinya adik saya sedikit banyak berharap bantuan itu bisa membuat tugas akhirnya selesai.
Bantuan pertama, memang dari orang jurusan matematika, jadi lumayan ngarep kali ya.
Sering dihubungi adik saya, beliaunya ndak ada kabar, sehari dua hari sampe akhirnya beliau sms yang intinya adalah, maaf dek saya ndak bisa bantu, saya kurang bisa menemukan referensi, maaf dan terimakasih.
Lalu tante menawarkan lagi bantuan dari teman lainnya, beliau menyanggupi, bahkan beliau (kalau misalnya dibanding yang pertama) lebih komunikatif, lebih enak diajak konsultasi, bahkan beliau menyanggupi untuk menyelesaikan dalam beberapa hari, meskipun beliau backgroundnya bukan matematika. Alhamdulilah.
Namun setelah beberapa hari, adik saya kembali mendapat sms, maaf dik saya tidak bisa bantu, saya tidak tahu dasar tentang matematika, mungkin kalau adik sendiri yang mengerjakan adik bisa melakukannya.
Lalu, saya ngakak lah, sambil dengan santainya bilang ke adik saya,
kameranya mana ya? saya mau melambaikan tangan, mas-mas saya ndak kuat
Ini tugas akhirnya adik saya berasa uji nyali dunia lain aja, abis beberapa menyanggupi lalu beberapa pula bilang, ndak kuat.
Jadi sekarang saya sering ngeledekin adik saya, mas-mas, saya ndak kuat mas =D
Ganbatte ya dek, InsyaAllah kamu bisa, sini kubantuin, bantu doa sama BAB 1 aja ya, haha