Minggu, 05 Februari 2012

Jatuh

Semua orang pernah jatuh, semua orang juga pernah terluka. Semua orang pasti merasakan sakitnya, tapi tak semua orang menangis karenanya.

Jatuh pasti sakit, meski mungkin lukanya hanya tergores tipis, tapi tetap akan terasa sakit. Dan tiap luka butuh waktu untuk recoverynya. Sekecil apapun luka itu.
Dan setiap orang yang jatuh, mereka memiliki tiga pilihan, menurut saya, pertama, mereka akan diam dan meratapi sakit karena jatuh, tanpa mau mencoba berdiri dan melanjutkan jalannya. Kedua, dia meratapi jatuhnya, namun dia ingin melanjutkan jalannya, hanya ketika ada seorang yang mau membantunya. Dan yang ketiga, dia menahan rasa sakitnya, dan dengan kekuatannya sendiri melanjutkan hidupnya. Kemungkinan ketiga memang paling berat, bahkan mungkin tak semua orang bisa melakukannya. Tapi daripada yang lain, yang paling masuk akal adalah yang ketiga.

Jatuh adalah suatu yang menurut saya pasti akan dialami seseorang, tapi tak berarti saat seseorang jatuh dia tak bisa bangkit lagikan? Justru dengan kemampuannya untuk bangkit lagi, dia meraih keberhasilan sesungguhnya.

Dan kini, aku terjatuh, mungkin karenammu. Tapi aku juga tahu, saat kita terjatuh, bukan hanya karena ada sesuatu yang menyebabkan kita jatuh, tapi juga karena kita tak bisa menjaga diri kita, atau dengan kata lain, saat kita terjatuh, bukan saja karena hal di luar kita, tapi dari kita sendiri. Aku tahu ini tak sepenuhnya karenamu, tapi yang sangat aku sesalkan, kenapa kau membiarkan diriku merasakan sesuatu yang justru membuatku jatuh? Katamu kita teman, lalu kenapa kau membiarkanku terjatuh? Atau karena teman yang baik sehingga kau memberikan kesempatanku jatuh agar aku bisa merasakan keberhasilan yang sesungguhnya?

Aku sakit, aku menangis. Bahkan sesaat aku merasa aku tak mampu berdiri lagi. Terasa terlalu perih luka yang kau goreskan padaku. Aku terdiam, sesaat aku hanya bisa merasakan perih ini, dan benar2 tak mampu berdiri. Hingga akhirnya kusadari, saat Allah membiarkan kita terjatuh, pasti Allah juga telah menyiapkan obat untuk lukanya. Mungkin kita bisa hidup karena hari kemarin, tapi tak berarti kita harus hidup untuk hari kemarin. Mungkin kemarin kau membuatku terjatuh, tapi tak berarti aku hidup hanya untuk membiarkan kau tak membuatku terjatuh. Jatuh itu pasti, dan kini, dengan menahan perih yang pernah kau beri, mencoba berdiri lagi. Mungkin kau berhasil membuatku terjatuh, tapi tak berarti kau bisa mempermainkanku dan tertawa di atas jatuhku, karena meski aku terjatuh, aku masih mampu berdiri tegak, tanpa bantuanmu.

Meski kini mungkin banyak orang membencimu karena ini, bahkan mungkin, sebagian hatiku ingin aku memusuhimu, namun aku tak mampu. Kau mengajarkanku untuk tidak mendendam, kau juga sudah berjanji untuk tak mengulangi kesalahanmu lagi dan yang paking penting, kau memintamaaf karena telah membuatku terjatuh. Semua itu membuatku tak bisa membencimu, sekalipun perih ini kadang masih terasa di hati.

Dan untuk semua yang sedang terjatuh, janganlah semata-mata menyalahkan orang yang menyebabkan kau terjatuh, tapi ingatlah bahwa kau sendiri sebenarnya memberikan kesempatan pada dirimu sendiri untuk jatuh. Dendam itu tak baik, biarkan orang yang membuatmu terjatuh itu merasakan sendiri hasil perbuatannya, tak perlu kau yang membalasnya. Kau hanya perlu mengingatkannya dan mendoakannya untuk jadi lebih baik, agar tak ada lagi kau2 lagi setelah kau.

Yang paling penting, saat kita terjatuh, ingatlah bahwa kita bisa tetap berdiri dan melanjutkan hidup, seperih apapun luka yang ada, tanpa siapapun yang menolong, karena saat kita terjatuh, pasti Allah telah memberi obat jatuh itu!:)

2 komentar:

Unknown mengatakan...

we're here, ready to take your arms when you fall :D

tomodachi dakara ne..

dhiyan kisno mengatakan...

makasiiiiii
# hug plus kiss

termasuk pas falling in love kah?:p