Tanggal yang cantik, tapi apalah artinya jika tak dibarengi dengan hari yang cantik pula.
Hari ini ada dua peristiwa yang menurut saya lumayan penting bagi hidup saya, pertama adalah saya resign dari pekerjaan saya dan yang kedua adalah, saya memutuskan untuk tidak lagi menunggu seseorang lagi.
Nutrition Consultant atau konsultan gizi sebuah perusahaan susu, saya sanat amat menikmatinya sekali, Mungkin bagi orang lain, bekerja di perusahaan swasta adalah pekerjaan berat, tapi saya sama sekali tidak merasakan keberatan itu, justru saya sangan menikmati pekerjaan ini, meski ini kerjaan lapangan, malah saya sangat mensyukurinya, karena memang saya tipe orang yang tidak begitu suka kerja di kantor saja.
Ideal lah menurut saya kerjaan ini, sudah sesuai dengan jiwa lapangan saya, saya juga masih bisa mengamalkan dan menambah ilmu di bidan yang selama 4 tahun saya geluti. sudah senang, tak terasa bekerja, malah rasanya seperti liburan, dapat uang pula!:D
Benar-benar sangat menyenangi dan mensyukuri pekerjaan ini!:)
Jadi, di pekerjaan ini, saya diberi tugas untuk memberikan penyuluhan kepada konsumen dari partner perusahaan susu tersebut. Sedangkan partnernya ada ratusan bidan atau puskesmas atau RB, dan saya hanya diwajibkan menunjungi 28 diantaranya dalam sebulan. Dan 28 partner itu tersebar di daerah mojokerto, jombang dan nganjuk, akhirnya saya berkeliling di 3 kota itu. Bukannya capek, tapi tiap kegiatan yang saya lakukan, justru saya menikmati, jalan-jalan yang dibayari!:D
i very love this job dah!
Dari pekerjaan ini, saya menjadi tahu dan mengelilini kota jombang, dari pucuk ke pucuk, bahkan hingga ke wonosalam. Juga menjadi lumayan hafal kota dan kabupaten mojokerto, dari pucuk ke pucuk juga, hingga sampai ke Pacet. Capek terasa sekali sebenarnya, tapi bahagia karena bisa jalan-jalan kemana-mana, mampu menghilankan rasa capek itu sendiri.
Dan di tanggal 110811 ini, saya (akhirnya) menhnggalkan pekerjaan menyenangkan ini, bukan karena saya tidak kuat denan pekerjaan ini, tapi karena saya harus memilih pekerjaan lain, yang mungkin banyak orang lain menginginkannya, tapi sampai hari pertama saya menjalaninya, saya masih merasa belum benar-benar seratus persen ingin menjalani pekerjaan ini. Iya, pekerjaannya adalah nguli, diambil dari kata mengikuti kuliah, hehe, sak penake dhewe nggawe singkatan.
Saya sebenarnya belum benar-benar ikhlas melepas pekerjaan ini, namun, teringat beberpa perkataan teman, yang pertama, Janganlah ragu melepaskan sesuatu yang kamu anggap besar sekarang, karena jika itu bukan yang terbaik untukmu, esok engkau akan mendapat yan lebih besar dari sekarang. Dan yang kedua, bukan perkataan teman sih, tapi sebuah terjemahan dari Al Quran, yaitu, boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal itu tidak baik bagimu. Untuk pekerjaan nguli ini, banyak keajaiban yang saya rasakan, mulai dari pengunduran penutupan pendaftaram hingga saya yang tidak lulus salah satu tes, tapi masih bisa diterima. Dan keajaiban-keajaiban tadi membuat saya merasa memang saya ditakdirkan untuk nguli.
Untuk itu, saya tak akan melupakan hari ini, hari dimana akhirnya saya melepaskan sesuatu yang besar, untuk mendapatkan yang lebih besar. InsyaAllah, Amin!:)
Peristiwa Kedua, peristiwa ini yang menyebabkan saya galau akhir-akhir ini, haha. Yasudahlah, kalau tidak seperti ini, saya tidak akan mengalami kegalauan dan tidak bisa memberikan saran untuk teman-teman yang sedang galau. Cerita saya mirip cerita mbak warten di post yan sebelum ini.
Tanggal 11, seharusnya ini adalah 4 bulan sejak saya memberikan jawaban iya ke seseorang, meskipun 1 bulan terakhir ini saya sudah merasa kehilangan dia, tapi saya tetap menunggunya, dan seperti kisah mbak warten, jangan tanyakan kenapa alasannya, namun ternyata di hari ini pula saya mendapatkan jawaban dari 4 bulan perjalanan ini. Dia, bukan seorang yang pantas ditunggu, bahkan dia yan sekarang, sama sekali sudah tak menanggapku lagi. Ngenes, iya, nangis? Pastilah, sekuat dan setegar apapun yan terlihat dalam fisik saya, saya hanyalah seorang wanita yang juga mudah rapuh.
Tapi, sudahlah, sekeras apapun tangisan saya, toh dia juga tak mendengarnya, jadi lebih baik jangan menangis lagi. Begitu hibur salah satu teman saya. Saya terdiam, menjadi teringat kata teman saya yang lain, saat kamu merasa teraniaya, janganlah kamu bersedih, berdoa sajalah, karena doa oran teraniaya lebih cepat dikabulkan. Saya menangis bukan karena dia, karena dia tidak melakukan apa-apa. Saya menangis karena memang kesalahan saya, kesalahan saya yang dengan mudahnya menjawab iya dan mau dengan rela menunggunya, padahal dia tidak memaksa saya untuk itu. Dan jika saya terluka sekarang, tentu bukan karena dia, tapi karena saya.
Dan untuk kebodohan saya yang ini, menyebabkan saya kurang begitu suka dengan 110811.
Tapi apapun yang terjadi, tanpa harus melihat kecantikan tanggal atau apalah, tiap hari memiliki pengalaman sendiri-sendiri. Termasuk 110811 ini, dan hikmah yang saya ambil untuk hari ini, adalah, hanya keikhlasan yang akan membuat saya lebih tenang menjalani hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar