Kamis, 27 September 2012

Maafkan Saya Untuk Kesimpulan Yang Salah Ini

Maaf
Maaf 
Maaf

Saya tahu mungkin maaf saja tidak cukup, apalagi saat ternyata ada hati yang terluka
Tapi bagaimanapun, dari lubuk hati yang paling dalam, saya ucapkan MAAF
mengacu ke salah satu kalimat yang pernah saya tuliskan dalam tulisan saya sebelumnya
http://dhiyankisno.blogspot.com/2012/08/tawaran-untuk-jatuh-ke-lubang-yang-sama.html
Toh nyatanya kemaren saya disuruh jadi satpam sukarela sama departemen itu mau-mau aja

kejadian sebenarnya adalah saat saya yang ketika itu belum mandi ditelfon dan secara sedikit memaksa, menurut saya, dimintai bantuan untuk menjadi seorang asisten praktikum, secara singkat pembicaraan aktu itu adalah
me: halo
she: halo, dek, ini saya, dosen disini, adek hari ini sibuk?
me: ndak si Mbak
she: jadi gini, ada dosen yang dapat tugas ngasi praktikum  di salah satu universitas swasta dan butuh asisten parktikum, saya ngubungi siapa2 ndak ada yang bisa, adek bisa, jam sepuluh ya dek
me: hah? jam sepuluh (keadaan waktu itu jam 9.40 dengan letak kampusnya jauh)
she: iya, nanti langsung ke ruangan ini saja dan bilang seperti ini
hey, halo, permisi, saya belum bilang iya mbak, tolooooong
me: pake jas almamater mbak?
she: ndak usah, jam 10 ya dek, makasih
dan saya langsung mandi kilat dan berangkat ke sana, singkatnya saya telat 10 menit dan pake acara ndak tahu ruangannya, akhirnya bu dosennya telfon dan menunjukkan ruangannya, dan saya resmi telat 20 menit.

oia, akhirnya saya putuskan berangkat adalah karena lumayan kalo saya dapat uang dan memang ndak tega sama yang nelfon saya, soalnya dia bilangnya butuh orang dan ndak ada yang mau dan sudah jam 9.40 waktu itu

praktikumnya ternyata hanya menghitung energi dan beliau meminta bantuan saya karena ini kelas besar yang berarti mahasisa dibelakang itu  ndak jelas dan sayalah yang bagian menjelaskan
namanya juga mahasiswa, karena mereka ndak jelas apa yang diterangkan didepan, alhasil beberapa mahasiswa di belakang mainan hape, dan berhuubung saya pernah jadi mahasisa, saya ndak begitu peduli sama mereka, hanya berusaha menjelaskan sesuatu pada yang ingin tahu saja
dan setelah kelas selesai, saat pulang, bu dosen bilang makasih dan maaf menganggu wwaktu saya, lalu kita berpisah karena beliau bawa mobil dan saya bersama shogi tersayang.

gini aaja? bahkan untuk uang transpor ga dikasi ini?
yakin gini aja?
saat itu saya masih berfikiran, mungkin beliau juga belum dapet uangnya, jadi belum dikasi ke saya
 baiklah, saya menunggu
menunggu
dan menunggu

sampai suatu saat, temen saya yang juga jadi dosen disana bilang, lho, kamu pulangnya ga dikasi amplop?
 dan yang menelfon saya juga ketemu saya dan bilangm dek, makasi ya tempo hari

whaaaat? beneran ini? dibayar makasih aja gitu?
oh yasudahlah
ndak papa, pengalaman aja si, tapi suatu saat ndak mau ah bantuin lagi
bukan dendem si
tapi kata beberapa temen dan juga ibu saya, boleh kita bantu orang, apalagi dosen kita dulu, tapi ya sekarang liat dulu, kamukan bukan mahasiswanya lagi, dan pekerjaan2 seperti itukan harusnya ndak cuma dibayar dengan kalimat terimakasih saja, jadi lain kali, cobalah untuk bilang tidak jikalau akhirnya ga jelas gitu

dan selang 4 bulan, eh 5 bulan mungkin sejak kejadian itu, saya barusan saja dapat sms yang isinya, HR saya bisa diambil

oh dibayar ya?
bukan jadi satpam ya?
ya maaf si
eh salah
ya maaf


maaf untuk kesimpulan salah saya
maaf telah bernegatif ting2
maaf untuk semuanya

maaf.

Tidak ada komentar: